Nikkei
Indeks Nikkei harus rela kembali melemah, dimana indeks
ke level terendah dalam 1,5 pekan setelah Bank Dunia merevisi prospek
ekonomi global. Bank Dunia memangkas proyeksi ekonomi global tahun ini
menjadi 2,8% dari 3,2%, menyusul musim dingin di AS dan krisis politik
Ukraina. Indeks Nikkei ditutup turun 95,95 poin, atau 0,64%, ke posisi
14.973,53, terendah sejak 2 Juni.
Indeks Nikkei jatuh ke level terendah dalam dua
minggu, melanjutkan koreksi kemarin, karena buruknya performa Wall
Street dan penguatan yen. Minimnya sentiment baru dan valuasi yang
tinggi memicu aksi profit taking. BOJ akan mengumumkan hasil rapat hari
ini diikuti oleh jumpa pers dari sang gubernur Haruhiko Kuroda.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi kembali melemah kemarin menyusul aksi
profit taking yang dilakukan institusi, dengan melakukan pelepasan saham
teknologi. Selain itu, investor juga terkecewakan keputusan Bank
Sentral Korea (BOK) yang mempertahankan suku bunga 2,5%. Indeks Kospi
ditutup turun 3,02 poin, atau 0,15%, ke posisi 2.011,65
Indeks Kospi melanjutkan kejatuhan menyusul tumbangnya Wall Street
dan data yang menunjukkan ekspor Korsel turun 1% bulan lalu. Raksasa
elektronik seperti Samsung dan LG menjadi sasaran aksi jual, dengan
masing-masing anjlok 1%. Indeks akan berusaha bertahan di atas level
2000, penutupan di bawah itu mengkonfirmasi fase koreksi.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng masih terkoreksi dari reli dua sesi
perdagangan sebelumnya yang sempat ke level tertingginya sejak 2
Januari, menyusul aksi profit taking. Kejatuhan indeks kali ini juga
ditenggarai koreksi bursa Asia lainnya setelah Wall Street terlempar
dari rekor tertingginya. Sektor properti masih tergerus, dimana Hang
Lung Properties kehilang 1,3% dan begitu juga dengan rivalnya Cheung
Kong Holdings melemah 1,0%. Indeks Hang Seng ditutup 82, 27 poin, atau
0,35%, ke posisi 23.175,02.
Indeks Hang Seng dibuka melemah akibat kejatuhan
saham global menyusul data AS yang buruk dan krisis di Irak. Namun
kejatuhan masih bisa diredam di saat investor menunggu tiga data penting
China, yang diperkirakan mengindikasikan ekonomi masih stabil. Salah
satunya penjualan ritel yang tumbuh 12% selama Mei.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar