Saham Asia
bergerak variatif hari ini setelah performa Wall Street yang kurang
meyakinkan. Saham global sedang tersendat setelah dalam beberapa hari
terakhir reli. Fokus selanjutnya adalah laporan ketenagakerjaan swasta
AS.
Indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,1% ke 142,99 di Tokyo pagi ini,
setelah menyentuh level tertinggi dalam enam bulan. Indeks Nikkei naik
0,2% melanjutkan penguatan ke level tertinggi dalam dua bulan di tengah
pelemahan yen ke 102,50 per dollar. Bursa Korsel ditutup karena voting
soal kinerja pemerintah. Indeks Australia ASX 200 menguat 0,1% jelang
data PDB. Di Singapura, indeks STI flat. Indeks Hang Seng dibuka melemah
0,18%.
Wall Street terkoreksi tipis semalam, tapi masih dekat rekor
tertinggi. Data ekonomi AS menunjukkan factory orders naik 0,7% di
April, lebih besar dari prediksi 0,5%. Pada dasarnya, saham AS sudah
mencapai valuasi yang tinggi, tercermin dari dua indeks utamanya,
S&P 500 dan Dow Jones yang beberapa kali mencetak rekor. Seiring
pemulihan ekonomi AS, prospek saham tetap cerah, tapi valuasi yang
tinggi menghambat lajunya.
Kondisi saham regional juga sudah pada level yang tinggi, seperti
indeks Nikkei yang berada di 15.000 dan indeks Hang Seng di 23.000.
Meski tren masih positif, pergerakan mulai mentok. Alhasil diperlukan
katalis baru untuk menjaga momentum ini. Pasar akan menggunakan data
ketenagakerjaan AS untuk mengukur kondisi pemulihan ekonomi. Sebagai
gambaran awal, ada data ADP Employment Change nanti malam, yang
diperkirakan akan menunjukkan lapangan kerja swasta tumbuh 210.000 bulan
lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar