Nikkei
Akhiri perdagangan minggu lalu, indeks Nikkei ditutup
melemah tipis setelah sempat mencetak level tertinggi dalam dua bulan
terakhir setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga ke rekor
terendahnya.
Indeks Nikkei ditutup turun tipis 2,13 poin, atau 0,01%, ke
posisi 15.077,24, setelah sempat mencapai level 15.144,34 tertingginya
sejak 3 April. Selama sepekan lalu indeks naik 3,0%, kenaikan mingguan
terbaik dari tujuh pekan.
Indeks Nikkei berhasil menyentuh level tertinggi
dalam tiga bulan menyusul penguatan Wall Street dan data payroll AS.
Selain itu, revisi angka PDB Jepang dan pelemahan yen turut memberi
dorongan. PDB kuartal pertama direvisi naik jadi 1,6% per kuartal dan
6,7% per tahun dari 1,4% dan 5,6%. Sayangnya, surplus perdagangan di
bawah prediksi. Tapi sentimen sepertinya terjaga selama yen berada di
102 per dollar.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi terkoreksi penutupan Kamis pekan lalu,
jatuh ke bawah 2000 karena aksi ambil untung menjelang hasil rapat
reguler ECB dan data payroll. Aksi itu juga terjadi menjelang akhir
pekan panjang, karena besok bursa Korsel kembali ditutup. Indeks Kospi
melemah 13,08 poin, atau 0,65%, di 1.995,48.
Pelaku pasar ingin melihat
seberapa agresif ECB dan pertumbuhan lapangan kerja AS.
Indeks Kospi menguat 0,6% di awal perdagangan,
melanjutkan penguatan sesi sebelumnya, menjaganya di level 2000. Selain
reli Wall Street dan data ketenagakerjaan AS, penguatan didukung oleh
teknologi. Sayangnya, saham Samsung Electronics masih flat meski
pemerintah AS menyetujui penggunaan produk Galaxy.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng akhir perdagangan pekan lalu mengalami
penurunan, dimana jatuhnya saham bank
Tingkok dan saham perjuadian
Makau. Indeks Hang Seng ditutup turun 158,66 poin, atau 0,69%, ke posisi
22.951,00. Dalam sepekan lalu indeks kehilangan 0,6%. Serangkaian even
penting nanti malam data ketenagakerjaan dan juga pekan depannya data
neraca perdagangan Tiongkok, inflasi, pejualan ritel.
Indeks Hang Seng dibuka menguat 0,6% hari ini,
didorong oleh data ketenagakerjaan AS dan perdagangan Tiongkok. Ekspor
Tiongkok tumbuh 7%, tapi impor turun 1,6% membuat surplus perdagangan
$35,92 miliar, melonjak 75% dibandingkan periode sama tahun lalu. Data
ini kemungkinan akan menjaga sentimen di bursa Hong Kong, paling tidak
memberi dorongan signifikan pada saham H-Shares.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar