Harga emas naik 3% semalam karena tidak adanya komitmen dari the Fed
untuk memperketat kebijakan dalam waktu dekat, serta meningkatnya
ketegangan di Timur Tengah.
The Fed mengisyaratkan akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga
rendah untuk mendukung ekonomi. Pernyataan tersebut menghapuskan
kekhwatiran pasar akan adanya kenaikan tingkat suku bunga. The Fed juga
memangkas proyeksi PDB tahun ini hanya sedikit di atas 2%, dengan alasan
dampak resesi belum sepenuhnya hilang.
Minat beli safe haven emas meningkat menyusul ketegangan politik di
Irak. Presiden AS Barack Obama mengatakan akan mengirim 300 penasihat
militer ke Irak untuk membantu pemerintah menghadapi kelompok teroris
ISIS, yang semakin mencengkram wilayah utara negara itu. pertempuran
antara ISIS dan Irak ini merupakan krisis terburuk di Irak sejak invasi
AS awal 2000an lalu.
Namun, kenaikan emas ini masih dibayangi oleh rendahnya permintaan fisik
di China dan India, dimana harga emas di kedua negara itu terus
mengalami penurunan dalam beberapa terakhir. Minat investasi juga masih
lesu, tercermin dengan terus turunnya cadangan di SPDR GoldTrust, ETF
berbasis emas terbesar dunia.
Cadangan tersebut kini mendekati level
terendah lima tahunnya, merefleksikan sentimen pasar masih bearish.
Dari sisi teknikal, harga sudah bergerak di atas MA 200 serta level
psikologi $1300, indikasi trend sudah bergerak bullish. Trend bullish
ini kemungkinan masih bisa berlanjut untuk menguji resistance berikutnya
di kisaran $1328 – $1332. Sementara level support berada di kisaran
$1296 – $1304. Penembusan support tersebut akan kembali memberikan
sinyal negatif.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar