Dollar melanjutkan penguatan atas beberapa rivalnya menyusul semakin
terbukanya prospek kebijakan moneter the Fed pasca kesaksian sang ketua
Janet Yellen. Sedangkan sterling masih bertahan dekat level tertinggi
dalam enam tahun berkat data ketenagakerjaan Inggris yang lebih baik
dari prediksi.
Penguatan lanjutan dollar datang setelah Yellen menyampaikan
perkiraan waktu kenaikan suku bunga. Dalam kesaksian di hadapan Kongres,
Yellen mengatakan kenaikan suku bunga mungkin bisa terlihat pada
kuartal ketiga 2015. Ia mengatakan proyeksi the Fed adalah rate acuan
berada di 1% pada akhir tahun depan.
Namun ia mengindikasikan proyeksi
itu bisa berubah sewaktu-waktu, bergantung pada kondisi ekonomi.
Pernyataan Yellen itu datang setelah kemarin mengatakan suku bunga
bisa naik lebih cepat dari perkiraan bila lapangan kerja dan inflasi
terus membaik. Meski beragam, pasar lebih mengambil pernyataan Yellen
yang bernada hawkish sebagai acuan. Beberapa kalangan memandang,
kenaikan inflasi dan penurunan tingkat pengangguran di AS bisa memaksa
the Fed menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.
Untuk nanti malam, ada data initial jobless claims, housing starts
dan Philadelphia Fed. Pejabat the Fed, James Bullard, juga akan
berpidato. Sejauh mana semua even itu dapat menjaga momentum penguatan
dollar. Dalam perdagangan di Asia, indeks dollar berada di 80,53 setelah
menguat 0,3% kemarin dan menyentuh 80,61, tertinggi dalam sebulan.
Terhadap yen, dollar melemah 0,2% ke 101,50, penutupan di bawah itu
menjadi bearish continuation dengan target 101,15. Atas franc, dollar
diperdagangkan di 0,8976, sedang menguji resistance 0,9000.
Beralih ke mata uang lain, sterling masih stabil di $1,7136 setelah
data kemarin menunjukkan lapangan kerja di Inggris tumbuh 254.000 selama
Juni, di atas prediksi 243.000, yang membuat tingkat pengangguran
turun 0,1% ke 6,5%. Tidak ada even penting terjadwal di Inggris hari
ini, membuat pergerakan cenderung konsolidatif. Sterling masih bergerak
di range $1,7100 dan $1,7200. Kondisi bearish terbentuk bila ditutup di
bawah $1,7060.
Sementara itu, euro tenggelam di level terendah dalam sebulan di
tengah minimnya sentimen baru dari Eropa.
Pasar melihat euro bearish
karena perbedaan prospek kebijakan moneter antara ECB dan the Fed. The
Fed mulai menormalisasi kebijakan, sedangkan ECB baru saja memangkas
rate. Untuk hari ini, ada data inflasi zona euro untuk Juni, yang
diperkirakan tetap 0,8%. Lebih rendah dari itu, bisa menekan euro. Saat
ini, euro diperdagangkan di $1,3525, dengan resistance di $1,3550 dan
support di $1,3480.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar