The Fed
kemungkinan bisa mulai menaikkan suku bunga awal tahun depan dan
menyusutkan neracanya mulai Oktober sebagai bentuk kepercayaan pada
pemulihan ekonomi.
Hal itu disampaikan oleh Presiden the Fed distrik Dallas Richard
Fisher dalam pidatonya di University of Southern California semalam.
Dalam pidato itu, ia menyatakan optimis dengan prospek pemulihan
ekonomi, seperti yang ditunjukkan lewat data akhir-akhir ini. Namun, ia
menambah keyakinan itu harus disepakati oleh semua anggota komite, dari
sana mungkin bisa membicarakan mengenai suku bunga.
“Bila tingkat pengangguran terus turun lebih cepat dari perkirakan
dan inflasi kembali ke target 2%, the Fed bisa menaikkan lebih dini,”
katanya. Mengingat perbaikan lapangan kerja dan perkembangan inflasi
yang sejauh ini konsisten, menurutnya, harus ada sinyal soal penyesuaian
kebijakan moneter, dalam arti the Fed perlu mulai menyiapkan pasar
untuk kenaikan suku bunga ke level normal.
Fisher adalah anggota FOMC yang punya hak voting tahun ini, dan ia
sendiri mengakui adanya perbedaan pandangan di antara para koleganya.
Namun ia berjanji akan menyampaikan pandangannya dalam rapat
selanjutnya, yang digelar pada akhir Juli. Sebagai salah satu anggota
yang tidak menyukai program pembelian obligasi, Fisher memandang ada
saatnya kebijakan yang terlalu akomodatif perlu diakhiri agar tidak
menimbulkan efek negatif, seperti pengambilan risiko yang berlebihan di
pasar keuangan.
Tingkat pengangguran turun ke 6,1% di Juni, dan banyak ekonom
memperkirakan bisa turun ke 5,5% sebelum tekanan inflasi mencapai target
itu. The Fed berencana mengakhiri program pembelian obligasinya pada
Oktober, namun menunggu dulu sebelum menaikkan suku bunga demi menjaga
pemulihan ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar