Dollar mencatat penguatan tipis atas rivalnya kecuali aussie, di
tengah minimnya sentimen baru dan setelah menguat dua minggu
berturut-turut ke level tertinggi dalam sebulan. Sedangkan aussie
berhasil melanjutkan penguatan menyusul data inflasi kemarin yang
semakin mengurangi prospek pemangkasan suku bunga.
Data inflasi dan perumahan AS yang diumumkan Selasa memang memberi
dorongan ke dollar, namun gagal menembus resistance. Kedua data itu
memang mengindikasikan adanya perbaikan di sektor perumahan dan
pertumbuhan harga konsumen. Namun dianggap belum bisa mengubah prospek
kebijakan moneter the Fed.
Penguatan dollar semakin tipis dengan tidak
adanya berita ekonomi semalam.
Untuk nanti malam, ada data manufaktur, yang tersaji dalam bentuk
indeks PMI, dan penjualan rumah yaitu new home sales. Data lebih penting
baru keluar besok, yaitu durable goods orders, yang dapat mengukur
kondisi permintaan. Tapi fokus utama baru terlihat minggu depan, ketika
the Fed menggelar rapat reguler pada 29-30 Juni. Pasar ingin melihat
apakah ada sesuatu yang baru dari the Fed terkait prospek kebijakan.
Indeks dollar berada di 80,86 setelah menyentuh 80,88 tertinggi sejak
11 Juni. Indeks ini sudah menguat selama dua minggu terakhir, dengan
indeks RSI (14) sedang mendekati 70. Penutupan di atas 80,85, menjaga
peluang untuk menuju 80,90-81,00. Sedangkan support di 80,50 tapi
kondisi bullish terjaga selama tidak tutup di bawah 80,30. Terhadap yen,
dollar diperdagangkan di 101,52, kondisi bullish terbentuk kalau
ditutup di atas 101,60. Atas franc, dollar berada di 0,9026, mendekati
resistance 0,9030.
Aussie melanjutkan penguatannya setelah reli kemarin berkat data
inflasi yang menunjukkan kenaikan 3,0% selama kuartal kedua, mencapai
target atas RBA. Data itu menegaskan pentingnya stabilitas suku bunga
yang dijalankan oleh RBA. Aussie menguat 0,2% ke $0,9460, dan penutupan
di atas itu membuka peluang untuk menuju $0,9480-0,9500. Sedangkan
support di $0,9415, tapi kondisi bearish baru terbentuk bila ditutup di
bawah $0,9400.
Beralih ke mata uang lain, euro tertekan di tengah spekulasi sanksi
atas Rusia justru akan berdampak negatif ke Eropa. Serangkaian data
manufaktur, yaitu indeks PMI zona euro dan Jerman, bisa mempengaruhi
pergerakannya. Euro diperdagangkan di $1,3456, setelah menyentuh level
terendah dalam 9 bulan di $1,3450. Ada support di $1,3430, penutupan di
bawah itu membuka peluang ke $1,3400. Tapi RSI (14) sudah berada di 29,
titik oversold, indikasi ada peluang rebound dalam waktu dekat.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar