Harga emas masih bertahan di kisaran $1310 perdagangan hari ini di
Asia, didukung oleh isu geopolitik, yaitu memanasnya konflik di Ukraina
dan Jalur Gaza. Kondisi tersebut telah mengurangi minat risk appetite
dan mendorong logam mulia tersebut sebagai safe haven.
Meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza menyusul serangan Israel terhadap
penduduk sipil yang menewaskan lebih dari 500 jiwa, mendorong AS untuk
mengambil peran langsung dalam upaya mengamankan gencatan senjata pada
hari Senin.
Sementara di Ukraina, ketegangan masih tinggi ditengah desakan dunia
internasional untuk mengungkapkan siapa yang bertanggung jawan atas
tewasnya hampir 300 penumpang dalam pesawat Malaysia Airline. Barat
mengancam Rusia dengan sanksi yang lebih berat bila mereka terus
mendukung kelompok separatis yang dituduh bertanggung jawab atas
jatuhnya pesawat itu.
Pasar juga kini tengah menantikan data inflasi AS untuk mengukur prospek
kebijakan the Fed. Kenaikan inflasi mendukung pandangan akan kenaikan
suku bunga lebih cepat dari perkiraan. Sebagai minat beli investor,
cadangan di SPDR Gold Trust, reksadana berbasis emas terbesar dunia,
mengalami penurunan sebesar 1,8 ton menjadi 803.34 kemarin.
Dari sisi teknikal, harga masih di bawah MA 10, indikasi trend jangka
pendek bearish, dengan support berada di $1306. Penembusan support
tersebut akan membuka potensi penrunan lanjutan menuju kisaran $1285 –
1292. Trend bearish jangka pendek ini hanya bisa berakhir jika harga
mampu bertahan di atas resistance $1318.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar