Perusahaan AS menilai kondisi bisnis terus membaik selama kuartal
kedua, yang membuat mereka menambah tenaga kerja, setelah lesu di awal
tahun, menurut hasil survei.
National Association for Business Economics (NABE), dalam survei
terbarunya, menyebutkan perusahaan melihat prospek ekonomi semakin
cerah. Sekitar 23% responden memperkirakan pertumbuhan PDB di atas 3%
untuk tahun ini. Angka itu lebih tinggi dari survei sebelumnya yang
hanya 8%. Sebagian besar responden, yaitu 54%, memproyeksikan
pertumbuhan antara 2,1% dan 3%.
Namun, tidak ada satupun yang
memperkirakan kontraksi atau pertumbuhan negatif.
Sekitar 57% responden melaporkan kenaikan panualan selama kuartal
kedua, naik dari 53% di survei sebelumnya. Peningkatan penjualan
mendorong penambahan tenaga kerja, mendukung data pemerintah mengenai
kenaikan payroll. Sekitar 36% responden mengatakan perusahaan mereka
menambah tenaga kerja di kuartal kedua, naik dari survei April yang
hanya 28%.
Hasil survei itu juga melaporkan semakin banyak perusahaan yang
menaikkan upah berkat kenaikan penjualan selama periode itu. NABE
melaporkan sekitar 43% dari 79 responden mengungkapkan perusahaan mereka
menaikkan upah, perkembangan positif dari 35% di kuartal pertama.
Dalam survei itu, 59% responden dalam sektor keuangan, asuransi,
properti melaporkan kenaikan upah. Di sektor transportasi, utilitas, dan
komunikasi, separuh responden mengatakan telah mengalami kenaikan upah.
40% dari responden mempekerjakan lebih dari 1000 pegawai.
NABE melihat hasil survei ini menunjukkan semakin banyaknya
penyerapan lapangan kerja. Tapi pertumbuhan upah ini patut diwaspadai.
Ini pertama kalinya sejak Oktober 2012 tidak ada responden yang
melaporkan penurunan upah. Ketua the Fed Janet Yellen mengatakan
pertumbuhan upah belum terindikasi bisa mendorong inflasi. Tapi hasil
survei ini membuat para ekonom khawatir the Fed bisa terlambat menaikkan
suku bunga dan akhirnya menghadapi masalah inflasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar