BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Selasa, 22 Juli 2014

Skandal Suplai Daging Kadaluarsa China Terhadap Perusahaan Fast-Food

Skandal makanan beracun di China menyebar dengan cepat, serta menyeret sejumlah perusahaan raksasa makanan, termasuk diantaranya Starbucks, dan Burger King Worldwide Inc. Bahkan McDonalds Corp membuat penyebaran skandal tersebut masuk ke Jepang.

McDonalds dan perusahaan induk KFC, Yum Brands Inc lakukan permohonan maaf kepada konsumen-konsumen mereka di China pada hari Senin kemarin setelah keluarnya berita bahwa Shanghai Husi Food Co Ltd, unit usaha OSI Group LLC menyuplai daging kadaluarsa kepada kedua perusahaan tersebut.

Pada hari Selasa, Starbucks menyatakan bahwa mereka telah menjual sejumlah produk makanan berbahan ayam yang disuplai dari Shanghai Husi, perusahaan yang disegel oleh pihak regulasi setempat pada hari
Minggu kemarin setelah ditemukan bahwa mereka menjual daging ayam kadaluarsa dan menggunakan daginf tambahan yang tergeletak di lantai sehingga tidak higienis.

Bahkan McDonalds menyatakan bahwa mereka telah menjual daging bermasalah tersebut melalui cabang-cabangnya di Jepang.

Terkait insiden tersebut, perusahaan-perusahaan makanan cepat saji Burger King dan Dicos menyatakan bahwa mereka menghapus Shanghai Husi dari daftar produk di outlet mereka.

Isu mengenai kemanan makanan menjadi isu utama bagi konsumen makanan di China khususnya setelah sekandal pada tahun 2008 silam terkait produk susu yang tercemar zat kimi melamin dan menyebabkan kematian sebanyak 6 orang serta menyebabkan ribuan lainnya alami sakit. Skandal makanan lainnya dalam beberapa tahun terakhir juga banyak dialami oleh produk makanan dan minuman di China, sehingga sebagian besar konsumen di China lebih memilih produk asing guna keamanan.

Tidak ada komentar: