Indek saham-saham utama dunia alami penurunan dan harga surat hutang
alami kenaikan pada hari Senin kemarin akibat kekhawatiran terhadap
konflik di Gaza dan Ukraina.
Harga emas alami kenaikan diatas $1300 per ounce.
Para pelaku pasar memilih emas sebagai produk investasi “safe-haven”.
Pesawat-pesawat Israel, tank dan peralatan artillery lainnya terus
lakukan penyerangan di Gaza dan dalam dua minggu terakhir telah
menimbulkan korban kematian hingga lebih dari 500 jiwa. Konflik
pemerintah Ukraina dan pemberontak juga semakin memanas, dan sedang
bergerak menuju kota Donetsk.
Berita-berita negatif dari Ukraina dan Israel datang pada waktu
dimana para pelaku pasar khawatir terhadap prospek pertumbuhan ekonomi,
sehingga menghasilkan penurunan terhadap harga saham.
Sebelum kejatuhan pesawat penumpang Malaysian Airlines, pada minggu
lalu, Amerika dan Uni Eropa telah umumkan sanksi ekonomi lebih lanjut
terhadap kepentingan Russia.
Tetapi Jerman dan negara-negara Eropa lainnya terlihat lebih
berhati-hati dalam mengambil keputusan sanksi bagi Russi di bandingkan
pihak Amerika, karena mereka sangat paham bahwa sanksi tersebut
berpeluang berikan pengaruh negatif bagi mereka, karena Russia merupakan
penyedia energi utama bagi Eropa dan sanksi tersebut berpeluang
pengaruhi ekonomi Eropa. Pada hari Senin kemarin, Bundesbank menyatakan
bahwa ada peluang yang cukup besar pertumbuhan ekonomi Jerman untuk
kuartal kedua tahun ini akan tunjukkan stagnasi.
Dow Jones Industrial Average turun 48,45 poin atau 0,28 persen,
menjadi berakhir pada 17,051.73. S & P 500 turun 4,59 poin atau 0,23
persen menjadi 1,973.63 dan Nasdaq Composite turun 7,44 poin atau 0,17
persen menjadi 4,424.70.
MSCI All-World indek alami penurunan sebesar 0,2 persen, sedangkan Saham-saham di Eropa alami penurunan.
Secara keseluruhan berita-berita yang muncul berhasil tutupi optimisme berita laporan earning perusahaan-perusahaan Amerika.
Saham Halliburton alami kenaikan sebesar 0,1 persen menjadi $71
setelah perusahaan jasa pengeboran minyak terbesar nomor dua dunia
tersebut laporkan kenaikan laba kuartalan sebesar 20 persen.
Sejauh ini, 66 persen dari komponen S&P 500 yang telah sampaikan
laporan keuangannya tunjukkan hasil lampaui perkiraan. Jumlah tersebut
diatas rata-rata sejak tahun 1994.
Untuk pasar valuta asing, nilai tukar dollar Amerika terlihat
bergerak stabil terhadap mata uang utama dunia lainnya. Permintaan
terhadap mata uang “safe-haven” seperti yen dan swis franc tunjukkan
peningkatan tetapi tidak cukup kuat untuk mengalahkan dominasi dollar
Amerika. Karena para pelaku pasar tidak terlalu yakin mengenai pengaruh
kekerasan di Gaza dan Ukraina terhadap perekonomian global.
Nilai tukar mata uang dollar Amerika sedikit alami pergerakan terhap
Yen pada 101,36 yen, sedangkan acuan treasury yield alami penurunan
mencapai level terendahnya dalam lebih dari tujuh minggu terakhir. Nilai
acuan dollar Amerika alami penurunan terhadap swiss franc dan bertahan
pada 0,8978 franc.
Acuan Treasury note 10-years alami kenaikan harga 2/32 yield menjadi
2,474 persen, sedangkan Treasury note 30-years alami kenaikan harga
17/32 dan membuat yield turun menjadi 3,264 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar