Harga emas masih bertahan di atas level psikologis $1300 pada hari
ini di Asia, ditopang meningkatknya krisis geopolitik setelah AS meminta
jawaban Rusia atas insiden jatuhnya pesawat Malaysia yang ditembak
jatuh di kawasan timur Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry membeberkan apa yang diklaimnya bukti
keterlibatan Rusia dalam penembakan pesawat Malaysia Airline, menambah
ketegangan antara dua Negara adidaya tersebut.
Emas melonjak 1,4% Kamis lalu menyusul berita jatuhnya pesawat yang
menewaskan 298 orang. Namun, terjadi aksi ambil untung setelah penguatan
tersebut, menyebabkan harga jatuh 2% dalam seminggu.
Mencerminkan minat
beli investor, cadangan di SPDR Gold Trust, reksadana berbasis emas
terbesar dunia, mengalami kenaikan 0,2% menjadi 805,14 ton pada Jumat.
Sentimen emas juga masih dibayangi oleh prospek kebijakan moneter AS.
Seiring perbaikan ekonomi AS yang ditunjukkan dengan data-data, muncul
ekspekatasi the Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari
perkiraan. Ekspektasi kenaikan suku bunga bisa menekan harga emas
Terkait hal itu, besok data ada inflasi AS yang dapat mengukur prospek
kebijakan the Fed.
Dari sisi teknikal, harga terlihat mampu bertahan di atas support
terdekatnya di $1306. Indikator stochastic juga mulai golden cross di
area oversold. Jika support bertahan, ada potensi rebound, untuk menguji
resistance MA 10 di kisaran $1316, sekaligus bisa mengakhir trend
bearish jangka pendek jika resistance tersebut ditembus. Namun, jika
support ditembus, trend bearish bisa berlanjut ke kisaran $1285 – $1292.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar