Sejak Kamis minggu lalu, harga emas terus mendapat tekanan setalah data menunjukkan pertumbuhan tenaga kerja AS di bulan Juni mengalami kenaikan dan tingkat pengangguran mencapai level terendah dalam enam tahun, menunjukkan solidnya pemulihan ekonomi AS. Payroll tumbuh 288 ribu dan tingkat pengangguran AS turun ke 6,1%.
Data ketengakerjaan AS yang mengesankan itu menimbulkan pemikiran the Fed bakal menaikkan tingkat suku bunganya lebih cepat dari perkiraan. Hal ini semakin melambungkan dollar. Berkat data payroll itu juga, trend penguatan bursa saham global tetap terjaga, semakin mengurangi minat beli pada logam mulia tersebut.
Sementara dari sisi teknikal, terlihat bahwa indikator stochastic dead cross, menunjukkan potensi bearish masih bisa berlanjut. Harga juga terus membuat pola lower high – lower low, indikasi trend jangka pendek mulai bergerak bearish. Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh pergerakan MA 10 yang bergerak downtrend.
Kami melihat bahwa saat ini harga akan menguji support di kisaran $1.306 – $1310. Jika ditembus, maka trend bearish akan berlanjut, dengan potensi penurunan lanjutan menuju kisaran $1296 – $1300. Sementara itu, sinyal positif akan didapat jika harga mampu bertahan di atas resistance terdekatnya di $1320.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar