Harga emas jatuh untuk kedua kalinya kemarin seiring dengan
menguatnya bursa saham AS dan berkurangnya ketegangan geopolitik di
Ukraina dan Timur Tengah. Hal ini mendorong investor melakukan profit
taking. Lesunya permintaan fisik di Asia juga memperberat sentimen.
Naiknya bursa saham menunjukkan adanya aksi risk appetite, mengurangi
minat beli safe haven emas. Peran safe haven emas juga terkikis seiring
dengan berkurangnya ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah.
Sementara itu, rendahnya permintaan di Asia makin menekan harga.
Permintaan emas China merosot 19,4% dalam enam bulan pertama 2014 dari
tahun lalu, menurut Asosiasi Emas China kemarin.
Namun produksi mengalami kenaikan tajam pada periode yang sama karena
para penambang menambah output untuk melindungi margin laba.
Penurunan harga emas sebesar 28% tahun lalu, penurunan tahunan pertama
dalam 13 tahun terkhir, mengurangi kepercayaan konsumen terhadap emas
sebagai alat investasi.
Dari sisi teknikal, harga sudah berhasil menembus support $1306,
indikasi trend jangka pendek sudah bergerak bearish. Indikator
stochastic serta RSI juga masih terlihat negatif, mendukung penurunan
lanjutan.
Kami melihat bahwa harga saat ini akan kembali menguji support di $1292.
Jika ditembus, maka trend bearish akan berlanjut, dengan potensi
penurunan menuju kisaran $1281 – $1285.
Sementara itu, sinyal positif, akan didapat jika harga kembali bergerak di atas resistance $1306.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar