Emas mencatat penurunan harian terbesar dalam delapan bukan terakhir
menyusul penguatan saham global dan berkurangnya kekhawatiran mengenai
perbankan Portugal, yang memicu aksi ambil untung di pasar logam mulia.
Akhir pekan lalu pemerintah dan bank sentral Portugal menjamin sistem
finansial tetap baik meski terjadi masalah likuiditas di induk
perusahaan Banco Esprito Santo, bank terbesar negara itu. Espirito Santo
International (ESI), diberitakan sedang kesulitan keuangan dan menunda
pembayaran utang, sempat memicu kecemasan soal risiko sistemik.
Dengan meredanya kekhawatiran soal risiko itu, memberi investor
kesempatan untuk mengambil untung dari emas yang sempat naik tajam
karena isu perbankan Portugal. Dalam jangka pendek, investor cenderung
untuk merealisasikan keuntungan dari reli safe haven.
Menambah tekanan ke emas, terjadi reli saham di Wall Street berkat
kinerja keuangan Citigroup dan aktivitas merger dan akuisisi. Selama
kondisi saham masih bullish, kecil kemungkinan harga emas bisa meraih
penguatan yang konsisten. Selain itu, dengan masih tingginya yield
obligasi AS, yaitu 2,55%, investor masih enggan mengalihkan modalnya ke
komoditas.
Lagi pula, sejak menyentuh level $1345 minggu lalu, tertinggi dalam
empat bulan, harga emas sudah mencapai kondisi jenuh beli. Emas kini
diperdagangkan di $1308,40 setelah anjlok 2,4% kemarin. Dengan posisi
sudah di bawah MA 25, penutupan di bawah level psikologis $1300 bisa
menjadi bearish continuation, dengan target selanjutnya di $1290.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar