BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Jumat, 18 Juli 2014

Wall Street Alami Penurunan Akibat Berita Jatuhnya Pesawat Malaysia

Saham-saham di Amerika alami penurunan pada hari Kamis kemarin. S&P 500 bukukan penurunan harian terbesarnya sejak 10 April setelah keluarnya berita yang menyebutkan pesawat penumpang Malaysian Airlines jatuh di wilayah dekat perbatasan Ukraina-Russia.
012
Para investor ambil posisi jual saham guna menghindari resiko dan menempatkan asset investasi mereka pada komponen investasi safe-haven seperti emas dan surat hutang pemerintah Amerika, karena dengan kejatuhan pesawat tersebut ada dugaan kuat konflik di Ukraina akan semakin meluas setelah pemerintah Amerika berikan sangsi kepada pihak Russia yang diumumkan sehari sebelum kejatuhan pesawat tersebut.

Dalam peristiwa kejatuhan pesawat tersebut, jumlah korban jiwa hampir mendekati angka 300 orang, dimana pesawat tersebut alami kejatuhan akibat tembakan missile, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh pemerintah Ukraina. Insiden tersebut terjadi setelah ketegangan antara Russia dan Ukraina semakin meningkat sehingga membuat wilayah perbatasan menjadi wilayah yang sensitif, termasuk juga terhadap semua yang melintas di udara akan dianggap sebagai pesawat militer.

Berita lainnya yang berikan tekanan bagi pasar muncul dari ketegangan Israel dan Palestina. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis kemarin berikan perintah kepada militer untuk mulai lakukan serangan darat di Gaza.

Dow Jones industrial average alami penurunan sebesar 161,39 poin atau 0,94 persen menjadi 16.976,81. S&P 500 alami penurunan sebesar 23,45 poin atau 1,18 persen menjadi 1.958,12. Nasdaq Composite alami penurunan sebesar 62,52 poin atau 1,41 persen menjadi 4.363,45.

NYSE Arca airline indek alami penurunan sebesar 2,6 persen. American Airline alami penurunan harga saham sebesar 4,1 persen menjadi $41,70 sedangkan United Continental alami penurunan sebesar 3,5 persen menjadi $43,35.

Indek acuan saham utama Amerika, sebenarnya sejak awal pembukaan pasar sudah alami sedikit penurunan. Walaupun sebenarnya pada awal-awal perdagangan laporan earning tunjukkan hasil yang solid, tetapi saham-saham cenderung tidak bergeming. Setelah laporkan kinerja keuangannya, Morgan Stanley alami penurunan harga saham sebesar 0,6 persen menjadi $32,30 dan United Health alami kenaikan harga saham sebesar 1,6 persen menjadi $85,11.

Saham alami penurunan terbesarnya setelah munculnya berita kejatuhan pesawat Malaysia.

Saham Microsoft alami kenaikan sebesar 1 persen menjadi $44,53 setelah perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka akan lakukan pengurangan karyawan sebanyak 18.000 orang, atau sebanding dengan 14 persen dari total tenaga kerjanya. Dengan pengurangan tersebut perusahaan akan terkena pre-tax sebesar $1,1 milliar sampai dengan $1,6 milliar dalam empat kuartal kedepan.

Secara keseluruhan tercatat jumlah transaksi saham mencapai angka 6,63 milliar lembar saham, lebih tinggi dari transaksi rata-rata harian, yaitu 5,48 milliar lembar saham.

Tidak ada komentar: