Saham Asia bertumbangan hari ini menyusul jatuhnya pesawat
Malaysia
Airlines di wilayah Rusia-Ukraina dan invasi militer Israel ke Jalur
Gaza. Kedua isu geopolitik memicu aksi jual dan peralihan dana ke safe
haven.
Indeks Nikkei jatuh 1,4%, turut ditekan oleh penguatan yen.
Indeks
Kospi melemah 0,5%. Indeks Australia ASX 200 melemah 0,1%. Indeks
Singapura STI turun 0,3%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng terjungkal 1%.
Wall Street terdampar di zona merah, dengan indeks S&P 50 anjlok
1,1%.
Semalam, pesawat Malaysia Airlines membawa 295 penumpang jatuh di
wilayah timur Ukraina setelah ditembak rudal. Baik pihak Ukraina maupun
separatis pro-Rusia membantah bertanggung jawab atas penembakan itu.
Tekanan ke saham juga datang setelah Perdana Menteri Israel Benyamin
Netanyahu mengerahkan pasukan ke Jalur Gaza. Keputusan itu mengejutkan
karena datang setelah perjanjian gencatan senjata.
Bahkan sebelum kedua berita itupun, sentimen pasar memang sudah
rentan di tengah isu kenaikan suku bunga the Fed yang lebih cepat dan
valuasi saham yang sudah tinggi. Pada dasarnya, saham global memang
sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, karena indeks
utamanya sudah mencetak rekor beberapa kali. Alhasil, banyak kalangan
yang mewaspadai potensi koreksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar