Saham Asia
bergerak positif hari ini menyusul hasil Wall Street yang mencetak rekor
baru semalam, menyusul data ekonomi global yang membangkitkan minat
pada saham.
Indeks MSCI Asia Pasifik menguat 0,4% di Tokyo pagi ini. Indeks
Nikkei menguat 0,5%, turut didukung oleh pelemahan yen. Indeks Kospi
menguat 0,6%, kembali ke level 2000 didukung oleh saham blue chips.
Indeks Australia ASX 200 naik 1%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng dibuka
menguat 0,6%.
Wall Street reli, dengan indeks Dow Jones menguat 0,77%
dan indeks S&P naik 0,67%.
Kondisi manufaktur dunia membaik, seperti ditunjukkan lewat indeks
PMI. Berbagai indikator manufaktur dari China, Jepang, Inggris dan AS
menunjukkan peningkatan produksi. Indeks ISM manufaktur AS sedikit turun
ke 55,3 di Juni dari 55,4 di Mei. Tapi sub-indeks new orders melonjak,
indikasi banyaknya permintaan.
Banyak fund manager mengalihkan dana dari obligasi AS ke saham di
awal semester kedua ini. Hal ini terjadi karena munculnya pandangan
bahwa kebijakan the Fed tidak akan berubah dalam waktu dekat. Dalam arti
prospek pengetatan kebijakan masih jauh. Alhasil, mereka memanfaatkan
momen ini untuk mencari return lebih tinggi di saham.
Pada dasarnya, saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi,
terutama di AS, karena indeks utamanya sudah mencetak rekor beberapa
kali. Tapi saham global sepertinya masih konsolidasi dulu, belum
mengalami koreksi signifikan selama tidak ada berita yang menggemparkan.
Nanti malam, ada data ADP Employment Change, yang merupakan gambaran
awal data payroll Jumat nanti. Selain itu, Ketua the Fed Janet Yellen
akan berpidato di Washington.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar