Dollar berhasil menyentuh level tertinggi dalam 11 bulan berkat data
perumahan AS yang menegaskan pemulihan ekonomi AS. Sedangkan sterling
terjungkal ke level terendah dalam empat bulan akibat data inflasi
Inggris yang mengurangi prospek kenaikan suku bunga.
Data housing starts dan building permits naik tajam bulan lalu,
mengindikasikan sektor perumahan semakin pulih setelah lesu di semester
kedua tahun lalu. Housing starts tumbuh 15,7% selama Juli, di atas
prediksi 8,1%, setelah turun 4,0% bulan sebelumnya. Tapi data lainnya,
yaitu inflasi, terlihat stabil. Inflasi selama Juli turun ke 2,0% dari
2,1% di bulan sebelumnya. Sedangkan inflasi inti stabil di 1,9%.
Dengan inflasi yang sesuai target, maka menegaskan kebijakan
akomodatif masih berjalan untuk waktu yang masih lama. Untuk mengukur
prospek kebijakan, pasar akan mencermati FOMC Minutes malam nanti dan
pidato Janet Yellen dalam pertemuan di Jackson Hole Jumat. Dari
Minutes, pasar ingin mengetahui bagaimana pandangan pejabat soal kondisi
ekonomi terkini dan opsi-opsi kebijakan ke depan.
Indeks dollar berada di 81,90 setelah menyentuh 81,97. Kemarin,
Indeks dollar reli sekitar 0,6% dan berhasil menembus resistance kuatnya
di 81,70 berkat penguatan itu. Tapi dengan RSI (14) sudah di atas 70,
kondisi sudah overbought. Alhasil, perlu diwaspadai koreksi, tinggal
tunggu pemicu saja. Terhadap yen, dollar diperdagangkan di 102,93
setelah menyentuh 103,00. Kondisi bullish terjaga selama masih di atas
102,30. Atas franc, dollar bertengger di 0,9095 setelah menanjak selama
dua sesi sebelumnya.
Sterling jatuh ke level terendah dalam empat bulan akibat data
inflasi Inggris yang lebih rendah dari prediksi.
Data itu semakin
mengurangi ekspektasi akan terjadinya kenaikan suku bunga BOE akhir
tahun ini. Data kemarin menunjukkan inflasi melambat ke 1,6% di Juli
dari 1,9% di Juni. Angka itu lebih rendah dari prediksi 1,8%. Sedangkan
inflasi inti, yang tidak mencakup harga pangan dan energi, melambat ke
1,8% dari 2%.
Fokus utama hari ini adalah BOE Minutes, yang dapat memberi gambaran
lebih jelas mengenai pandangan para pejabat soal prospek kebijakan.
Pasar ingin melihat apakah pejabat tetap bersikap hawkish, atau justru
dovish. Salah satu faktor yang melambungkan sterling ke level tertinggi
dalam tujuh tahun adalah spekulasi BOE bakal menjadi bank sentral negara
maju pertama yang bisa menaikkan suku bunga.
Tapi perlu dicatat bahwa the cable sudah jatuh selama enam minggu
berturut-turut, melakukan penyesuaian posisi setelah menyentuh level
tertinggi dalam 7 tahun. Sterling diperdagangkan di $1,6613 setelah
anjlok hampir 1%. Taoi RSI (14) sudah berada di 23, mencapai jenuh jual.
Support ada di level psikologis $1,6600. Diperlukan waktu yang lama
untuk kembali bullish, ketika melampaui $1,6850.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar