Dollar rebound kemarin dan masih stabil hari ini setelah meredanya
ketegangan di Ukraina data perumahan AS yang positif. Sedangkan sterling
kesulitan menanjak lebih jauh dan terlihat masih rentan menjelang data
inflasi Inggris.
Rebound dollar datang menyusul adanya upaya untuk mengembalikan
stabilitas. Para Menteri Luar Negeri Rusia, Ukraina, Jerman dan Perancis
bertemua di Berlin akhir pekan lalu untuk membahas upaya gencatan
senjata. Menlu Rusia mengatakan adanya kemajuan dalam pembicaraan itu.
Meski belum reda, tidak adanya tanda-tanda eskalasi selama akhir pekan
sudah dianggap sebagai sinyal positif.
Dollar juga terangkat menyusul data yang memperlihatkan sentimen
pengembang perumahan naik di Agustus ke level tertinggi sejak Agustus.
Indeks sektor perumahan dari NAHB naik ke 55 di Agustus dari 53 di
Juli. Ini merupakan kenaikan ketiga bulan berturut-turut,
mengindikasikan membaiknya sektor perumahan AS.
Tapi masih perlu
dibuktikan lewat data perumahan lainnya, seperti housing starts dan
building permits, yang akan diumumkan malam nanti.
Data ekonomi AS lainnya yang cukup penting adalah inflasi, yang biasa
digunakan untuk mengukur prospek kebijakan moneter. Untuk Juli, inflasi
diperkirakan turun ke 2,0% dari 2,1% di Juni. Meski inflasi sudah
mencapai target the Fed, belum ada tanda-tanda perubahan kebijakan. Bila
tidak ada kejutan dari data itu, perhatian pasar akan tertuju ke FOMC
Minutes dan pertemuan bank sentral Jackson Hole. Pasar ingin mengetahui
lebih jauh mengenai prospek kebijakan the Fed dari dua even itu.
Indeks dollar menguat 0,1% ke 81,60 hari ini setelah rebound 0,3%
kemarin. Indeks itu masih berusaha menembus resistance 81,65. Tapi
kalaupun ditembus, ada hambatan kuat di 81,85. Sedangkan support di
81,25. Terhadap yen, dollar diperdagangkan di 102,63 setelah menguat
0,4% kemarin, masih berusaha menembus resistance di 102,70. Sedangkan
support di 102,30 tapi kondisi bearih baru terbentuk bila jatuh ke bawah
102,00. Atas franc, dollar bertengger di 0,9070 setelah reli 1%
kemarin. Reli tersebut kembali membawa dollar ke kisaran 0,9030 dan
0,9100.
Sementara itu, sterling masih terjebak dalam range yang sama seperti
kemarin menjelang beberapa data penting. Sterling berhasil rebound
kemarin berkat pernyataan Gubernur BOE Mark Carney, tapi kehilangan daya
lajunya. Data inflasi, baik harga konsumen maupun produsen, mungkin
bisa dijadikan alat untuk mengukur prospek kebijakan BOE. Tapi bila
angka inflasi turun, maka berkurangnya prospek kenaikan rate lebih
cepat. Sterling diperdagangkan di $1,6720, masih bergerak dalam range
$1,6660 dan $1,6785.
Kalaupun berhasil menembus resistance, kondisi
bullish baru bisa diraih ketika melampaui $1,6800.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar