Isu Geopolitik Membayangi Asia

Saham Asia bergerak variatif hari ini menyusul hasil Wall Street yang kurang meyakinkan di tengah isu geopolitik.

Minimnya perkembangan ekonomi dan valuasi yang sudah tinggi juga menyebabkan pergerakan saham sering tipis. 

Indeks Nikkei masih flat. Indeks Kospi menguat 0,2%.

Indeks Australia ASX 200 menguat 0,12%. Indeks Singapura STI melemah 0,4%. Indeks Hang Seng dibuka melemah 0,2%. Wall Street berakhir mixed akhir pekan lalu, dengan indeks Dow Jones melemah 0,3%.

Ukraina mengklaim berhasil memukul mundur separatis pro-Rusia dengan menguasai kembali kota Lugansk.

Kini, Barat menunggu dengan waspada apakah Rusia akan intervensi dengan membantu pemberontak.

Seiring pemulihan ekonomi dunia, terutama di AS, prospek saham tetap bullish. Namun saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, di mana indeks utama sudah mencetak rekor beberapa kali sepanjang tahun ini. Memang Sejauh ini, kondisi geopolitik belum sampai menyebabkan koreksi signifikan. 

Tapi pergerakannya sudah mentok.

Berkurangnya kekhawatiran soal geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah cukup berdampak positif ke sentimen. Tapi dengan minimnya berita ekonomi baru, semakin sulit saham menanjak jauh. Ada beberapa even penting minggu ini, di antaranya FOMC Minutes dan pertemuan tahunan pejabat bank sentraldi Jackson hole, Wyoming.