Saham Asia stabil hari ini menyusul penguatan Wall Street berkat data
perumahan AS, yang menegaskan pemulihan.
Berkurangnya ketegangan
geopolitik juga membantu sentimen.
Indeks Nikkei masih flat, meski yen melemah ke level terendah dalam
tiga minggu. Indeks Kospi juga masih flat.
Di Singapura, indeks STI
menguat 0,22%. Indeks Hang Seng dibuka melemah 0,14%, setelah menyentuh
level tertinggi dalam enam tahun kemarin. Di Wall Street, indeks S&P
500 naik 0,5% dan indeks Dow Jones mencapai level tertinggi sejak
Maret.
Housing starts mencapai level tertinggi dalam delapan bulan, menambah
bukti ekonomi AS semakin membaik. Sedangkan data lainnya menunjukkan
inflasi di level terendah dalam lima bulan. Investor menganggap inflasi
rendah sebagai pertanda kebijakan moneter the Fed tidak akan berubah
dalam waktu dekat.
Upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik di Ukraina terus dilakukan.
Di Timur Tengah, AS masih melakukan serangan udara untuk meredam sepak
terjang kelompok teroris ISIS. Untuk saat ini, risiko eskalasi
ketegangan di kedua wilayah sedang surut, memberi ketenangan ke
investor.
Tapi dengan minimnya berita ekonomi baru, saham masih sulit menanjak
jauh. Seiring pemulihan ekonomi dunia, terutama di AS, prospek saham
tetap bullish. Apalagi saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi,
terutama di AS, di mana indeks utama sudah mencetak rekor beberapa kali
sepanjang tahun ini. Alhasil, pergerakan sering mentok.
Untuk nanti malam ada FOMC Minutes, yang dapat mengangkat sentiment
bila menegaskan kebijakan akomodatif masih berjalan untuk waktu yang
lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar