Saham-saham baik di Amerika maupun di Eropa alami kenaikan harga pada
hari Senin kemarin, dan membuat secara keseluruhan saham-saham di
Amerika dongkrak kenaikan indek saham utamanya mencapai level tertinggi
dalam 14 tahun, didukung oleh terhapusnya kekhawatiran para investor
terhadap krisis Ukraina dan juga akibat terpukulnya harga minyak hingga
mencapai level terendahnya yang belum pernah terlihat lebih dari setahun
terakhir
Harga surat hutang Amerika alami penurunan dan nilai tukar dollar
Amerika alami kenaikan setelah sebelumnya pada hari Jum’at minggu lalu
sempat alami pelemahan, dimana penyebab utamanya adalah pernyataan
mengenai keberhasilan Ukraina memukul mundur artileri pertahanan Russia.
Pihak Russia sendiri menolak jika dikatakan bahwa pasukan militer
mereka melintasi perbatasan Ukraina.
Di Wall Street, saham-saham perusahaan pengembang perumahan alami
kenaikan dan adanya tawaran pembelian senilai $8,95 milliar yang
disampaikan oleh perusahaan retail potongan harga Dollar General Corp
kepada Family Dollar Inc yang lebih tinggi dari harga penawaran yang
diajukan oleh Dollar Tree Inc juga menjadi penyebab kenaikan harga
saham.
Dow Jones industrial average ditutup dengan alami kenaikan sebesar
175,8 poin atau 1,06 persen menjadi 16.838,74 sedangkan S&P 500
alami kenaikan sebesar 16,7 poin atau 0,85 persen menjadi 1.971,74.
Nasdaq Composite alami kenaikan sebesar 43,39 poin atau 0,97 persen
menjadi 4.508,31. Kenaikan tersebut merupakan kenaikan penting, karena
untuk pertama kalinya indek saham teknologi tersebut berhasil lampaui
level harga kunci 4.500 yang belum pernah tergapai sejak Maret 2000.
Saham-saham perusahaan pengembang perumahan juga terdongkrak naik
didukung oleh laporan data NAHB/Wells Fargo Housing Markets indek yang
tunjukkan bahwa sentimen pengembang perumahan Amerika alami kenaikan
untuk ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir berturut-turut sampai
dengan Agustus. PHLX housing sector indek alami kenaikan sebesar 1,66
persen.
Di Eropa, Pan-European FTSEurofirst 300 indek alami kenaikan sebesar
1,2 persen. Saham-saham Blue chips Jerman yang sebelumnya alami tekanan
akibat ketegangan Russia-Ukraina alami pemulihan harga dan menjadi
saham-saham “top gainers”.
Meredanya sentimen ketidak pastian internasional membantu penurunan
harga Brent Crude hampir sebesar $2 per barrel mencapai level
terendahnya dalam lebih dari setahun terakhir. Tingginya output minyak
Libya ikut serta membantu penurunan harga minyak.
Brent Crude alami penurunan sebesar $1,93 menjadi $101,60 per barrel,
setelah sempat sentuh level terendahnya pada $101,11, yang merupakan
level harga terendah sejak Juni 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar