Federal Reserve Chairwoman Janet Yellen akan menyampaikan pesan ‘sederhana’ dari pertemuan Jackson Hole (Wyoming) minggu ini: “Jangan tertipu oleh penurunan tajam hasil data tingkat pengangguran”.
Para ekonom memperkirakan Yellen akan memberikan penjelasan mengapa ia (Yellen) masih percaya bahwa pasar tenaga kerja masih ‘slack’, dan Yellen akan meninjau segala faktor untuk mendorong pasar tenaga kerja tersebut yang terus disorot dari awal tahun ini.
Berapa banyak slack yang ada di pasar tenaga kerja adalah pertanyaan penting bagi bank sentral karena ‘status’ pengetatan kebijakan moneter sejak 2006 kapan harus ditarik kembali, dan bagaimana mekanismenya (bertahap atau sekaligus).
Para ekonom yakin Yellen tidak akan membuat sinyal apapun yang dapat membuat pergeseran di bursa pekan ini. Pejabat Fed tetap pada pernyataan bahwa kenaikan suku bunga pertama akan datang pada semester kedua tahun depan, kata Jan Hatzius, kepala ekonom di Goldman Sachs, dalam sebuah wawancara dengan MarketWatch.
“Dugaan saya adalah pidato Yellen akan lebih konseptual, dan di tingkat level yang lebih tinggi,” bukan karena spesifik pada waktu pelaksanaan tapi lebih pada kemungkinan detail apa yang akan dilakukan The Fed, katanya.
“Sinyal The Fed pertama pada waktu kenaikan suku bunga pertama, yang tampaknya tidak perlu banyak revisi,” katanya.
The Fed sudah berada di trek untuk mengakhiri program pembelian obligasi besar-besaran (QE3), pada bulan Oktober lalu, yang saat itu The Fed menyatakan rencananya untuk mempertahankan suku mendekati nol untuk “sampai waktu yang dirasa cukup” setelah akhir program QE3 tersebut.
Vincent Reinhart, mantan top staf Fed dan kepala ekonom di AS yang sekarang berada di Morgan Stanley, mencatat bahwa ekspektasi pasar dalam pergerakan suku bunga The Fed dalam dua tahun ke depan yang lebih dovish dari proyeksi bank sentral sendiri.
“Janet Yellen tidak perlu mendorong pergerakan pasar, sehingga ia dapat fokus pada topik,”dan mengevaluasi kembali dinamika pasar tenaga kerja.
Ini akan mencakup berapa banyak slack (stagnasi) tetap di pasar tenaga kerja, berapa banyak tekanan pada upah dan seberapa besar tanggung jawab Fed untuk menangani pengangguran dalam jangka panjang, katanya.
Apabila Yellen hanya fokus pada tingkat pengangguran dan tidak menyinggung soal kelangsungan QE3 dan “nasib” suku bunga, maka pergerakan pasar akan kembali ke treknya semula, tapi apabila kejelasan mengenai kedua hal itu dijelaskan secara ‘detail’ maka akan ada pergerakan signifikan di bursa.
Para ekonom memperkirakan Yellen akan memberikan penjelasan mengapa ia (Yellen) masih percaya bahwa pasar tenaga kerja masih ‘slack’, dan Yellen akan meninjau segala faktor untuk mendorong pasar tenaga kerja tersebut yang terus disorot dari awal tahun ini.
Berapa banyak slack yang ada di pasar tenaga kerja adalah pertanyaan penting bagi bank sentral karena ‘status’ pengetatan kebijakan moneter sejak 2006 kapan harus ditarik kembali, dan bagaimana mekanismenya (bertahap atau sekaligus).
Para ekonom yakin Yellen tidak akan membuat sinyal apapun yang dapat membuat pergeseran di bursa pekan ini. Pejabat Fed tetap pada pernyataan bahwa kenaikan suku bunga pertama akan datang pada semester kedua tahun depan, kata Jan Hatzius, kepala ekonom di Goldman Sachs, dalam sebuah wawancara dengan MarketWatch.
“Dugaan saya adalah pidato Yellen akan lebih konseptual, dan di tingkat level yang lebih tinggi,” bukan karena spesifik pada waktu pelaksanaan tapi lebih pada kemungkinan detail apa yang akan dilakukan The Fed, katanya.
“Sinyal The Fed pertama pada waktu kenaikan suku bunga pertama, yang tampaknya tidak perlu banyak revisi,” katanya.
The Fed sudah berada di trek untuk mengakhiri program pembelian obligasi besar-besaran (QE3), pada bulan Oktober lalu, yang saat itu The Fed menyatakan rencananya untuk mempertahankan suku mendekati nol untuk “sampai waktu yang dirasa cukup” setelah akhir program QE3 tersebut.
Vincent Reinhart, mantan top staf Fed dan kepala ekonom di AS yang sekarang berada di Morgan Stanley, mencatat bahwa ekspektasi pasar dalam pergerakan suku bunga The Fed dalam dua tahun ke depan yang lebih dovish dari proyeksi bank sentral sendiri.
“Janet Yellen tidak perlu mendorong pergerakan pasar, sehingga ia dapat fokus pada topik,”dan mengevaluasi kembali dinamika pasar tenaga kerja.
Ini akan mencakup berapa banyak slack (stagnasi) tetap di pasar tenaga kerja, berapa banyak tekanan pada upah dan seberapa besar tanggung jawab Fed untuk menangani pengangguran dalam jangka panjang, katanya.
Apabila Yellen hanya fokus pada tingkat pengangguran dan tidak menyinggung soal kelangsungan QE3 dan “nasib” suku bunga, maka pergerakan pasar akan kembali ke treknya semula, tapi apabila kejelasan mengenai kedua hal itu dijelaskan secara ‘detail’ maka akan ada pergerakan signifikan di bursa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar