Nikkei
Indeks Nikkei terkoreksi kembali kemarin setelah
mengalami kenaikan dalam tiga sesi perdagangan beruntun, menyusul
merebaknya aksi ambil untung dari kenaikan sebelumnya. Investor
terkecewakan karena hasil rapat bank sentral Jepang (BOJ) kali ini tidak
adanya perubahan kebijakan dalam stimulus. Indeks Nikkei ditutup
melemah 52,17 poin, atau 0,33%, di 15.676,18, setelah sempat mencapai
level tertingginya dalam tujuh bulan di 15.829,38 sebelumnya.
Indeks Nikkei kembali menguat menyusul pelemahan yen
terhadap dollar dalam 6 tahun terakhir. Saham ekspor jadi buruan di
tengah pelemahan yen. Namun dengan melemahnya bursa saham AS, dan hasil
rapat BOJ kemarin tidak menyampaikan sesuatu yang baru, serta fokus
investor akan data payroll AS membuat mereka berhati-hati masuk bursa.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi berakhir naik terbatas di tengah harapan
stimulus Eropa. Indeks yang dua hari sebelumnya terseok-seok karena
turunnya inflasi dan ekspektasi penurunan suku bunga acuan akhir bulan
ini. Indeks sempat tertekan sampai ke level terendah dalam tiga minggu
di tengah kekhawatiran soal prospek ekspor Korsel. Indeks Kospi ditutup
naik 5,06 poin, atau 0,25% di 2.056,26.
Jelang libur panjang bursa Korsel awal pekan depan,
indeks Kospi cenderung bergerak dalam kisaran sempit. Sentimen turunnya
indeks utama Wall Street di tengah keputusan mengejutkan bank sentral
Eropa (ECB) yang memangkas suku bunga refinancing sebesar 0,10 bps
menjadi 0,05 bps. Sektor ekspor Korsel tertekan karena kekhawatiran
pelemahan yen.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks Hang Seng melemah kemarin karena aksi ambil
untung menyusul reli tajam di sesi sebelumnya. Selain itu, muncul sikap
antisipatif di tengah isu gencatan senjata Ukraina dan menjelang hasil
rapat reguler ECB. Aksi ambil untung menjerjang bursa setelah mencapai
level tertingginya dalam enam tahun. Indeks Hang Seng ditutup turun
20,03 poin, atau 0,08%, ke posisi 25.297,92, setelah sehari sebelumnya
sempat menyentuh 25.325,16.
Indeks Hang Seng diperkirakan bergerak variatif hari
ini menyusul pelemahan Wall Street meski ECB mengumumkan program
stimulus. Sepertinya muncul sikap antisipatif menjelang data payroll.
ECB memangkas suku bunganya ke 0,05% dan bunga fasilitas simpanan
menjadi -0,2%. Selain itu, sang presiden Mario Draghi mengatakan
pihaknya siap membeli obligasi dalam rangka mencegah deflasi. Pasar kini
menunggu data payroll AS, yang diperkirakan tetap tumbuh di atas 200
ribu.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar