Harga emas turun semalam seiring dengan kejatuhan mata uang euro
terhadap dollar AS setelah European Central Bank (ECB) memangkas suku
bunga ke rekor terendah dan mengumkan pembelian asset untuk mengatasi
deflasi.
ECB di luar dugaan membuat gebrakan baru dengan memangkas suku bunganya
menjadi 0,05% dan bunga fasilitas simpanannya ke -0,2%. Selain itu, ECB
juga mengumumkan program untuk menyuntikkan likuiditas degan membeli
aset. Sang presiden Mario Draghi mengatakan pihaknya siap membeli
Sekuritas Beragun Aset (Asset-Backed Securities) dalam rangka mendorong
perkreditan. Langkah ini cukup mengejutkan, karena banyak yang mengira
ECB tidak akan mengumumkan stimulus secepat ini.
Tekanan emas makin bertambah setelah data-data ekonomi AS yang
menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi berada pada jalurunya. Data dari ADP
semalam menunjukkan lapangan kerja swasta bertambah 204.000 selama
Agustus, di bawah prediksi 212.000. Data lainnya lainnya ISM
Non-Manufacturing PMI naik menjadi 59,6 bulan Agustus dari 58,7 bulan
sebelumnya, diatas perkiraan 57,3.
Fokus pasar saat ini adalah data non farm payroll, dimana data tersebut
akan mengukur sejauh kekuatan ekonomi AS serta prospek kebijakan moneter
the Fed.
Dari sisi teknikal, sempat menembus reistance $1273, emas akhirnya
kembali ditutup di bawah level tersebut. Indikator stochastic memang
mulai oversold, memungkinkan adanya rebound. Namun, jika resistance
$1273 masih gagal ditembus, trend jangka pendek masih tetap bearish,
dengan potensi penurunan lanjutan menuju kisaran $1250.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar