Penutupan IHSG diatas resisten 5223 kemarin, sebenarnya telah membuka potensi penguatan bagi IHSG untuk mencetak rekor baru diatas rekor lama di level 5251. Ini karena untuk jangka pendek, IHSG memiliki potensi kenaikan hingga kisaran 5315 – 5425. Akan tetapi, minimnya sentimen dari bursa regional, sepertinya membuat IHSG hari ini lebih cenderung untuk mengalami pergerakan bervariasi pada kisaran 5205 – 5251. Hanya penutupan dibawah suport 5205 yang akan mengakhiri trend naik jangka pendek dari IHSG.
Dengan trend jangka pendek yang sedang dalam trend naik, posisi Buy On Weakness adalah pilihan bagi pemodal untuk perdagangan hari ini. Pemodal bisa melakukannya pada saham-saham yang pada perdagangan kemarin sudah menunjukkan adanya trend naik, terutama pada saham sektor batubara, CPO, konstruksi, dan semen. Pemodal juga melihat dengan cermat pergerakan dari saham saham big caps perbankan, apakah saham-saham tersebut mampu untuk dituutp diatas resisten pada pergerakan hari ini.
Global Outlook
Saham Asia bergerak variatif hari ini, dengan sebagian menguat berkat pengumuman gencatan senjata Ukraina dan harapan adanya stimulus dari ECB.
Indeks Nikkei melemah 0,17%, masih dekat level tertinggi dalam 7 bulan, rapat regular bank sentral Jepang (BOJ) dinanti siang ini jadi fokus. Indeks Kospi menguat 0,45%. Indeks Singapura STI melemah 0,36%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 0,34%.
Pasar menyambut baik pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin, setelah berbicara dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko lewat telepon, bahwa Kiev dan separatis pro-Rusia bisa mencapai kesepakatan dalam negosiasi di Minsk besok. Poroshenko menyebut hal ini bagian dari langkah untuk mengakhiri konflik.
Berita ini berhasil mengangkat saham AS yang sempat tertekan karena kejatuhan sektor teknologi. Indeks Dow Jones menguat 0,06% dan indeks S&P 500 melemah 0,08%.
Pada dasarnya, saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi, seperti di AS yang sudah mencetak rekor beberapa kali. Kondisi ini membuat pergerakan indeks sering kali mentok, dan terjebak dalam range sempit.
Bahkan acap kali terjadi profit taking. Kondisi di regional tidak jauh berbeda, seperti indeks Hang Seng yang meraih level tertinggi dalam 6 tahun.
Kini pasar menunggu hasil rapat reguler ECB dan BOE. Khusus untuk ECB, difokuskan pada jumpa pers yang digelar oleh sang presiden Mario Draghi, untuk mencari petunjuk soal program pembelian obligasi.
Pasar berharap Draghi mengumumkan stimulus baru untuk menyelamatkan ekonomi Eropa yang terus lesu.
Untuk mengukur prospek kebijakan moneter the Fed, pasar akan menggunakan data ketenagakerjaan AS Jumat nanti. Data ketenagakerjaan swasta atau ADP, yang diumumkan nanti malam, bisa digunakan sebagai gambaran awal.
Review IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat berkat aksi beli pemodal asing. Pada penutupan perdagangan, Rabu (03/09/2014), IHSG menguat 22,549 poin (0,43%) ke level 5.224,135.
Performa yang bagus dari bursa Asia menjadi salah satu pendorong kenaikan indeks. Mayoritas bursa Asia berada di jalur hijau setelah rlisan data manufaktur China yang mengesankan. Data tersebut berhasil melambungkan indeks Hang Seng sebesar 568,93 poin (2,30%) ke level 25.317,95. Pelemahan mata uang yen juga turut mendongkrak kinerja indeks Nikkei 225, yang naik 59,75 poin (0,38%) ke level 15.728,35.
Maraknya sentimen positif tersebut membuat dana asing membanjiri lantai bursa, dengan mencatatkan net buy senilai Rp 477 miliar di seluruh pasar.
Sebanyak tujuh sektor menghijau. Tiga sektor dengan penguatan tertinggi antara lain; sektor perkebunan naik 1,35%, sektor konstruksi naik 1,1%, dan infrastruktur naik 0,91%
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Centex (CNTX) naik Rp 1.900 ke Rp 11.400, Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 1.250 ke Rp 7.800, Indo
Tambangraya (ITMG) naik Rp 525 ke Rp 29.275, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 350 ke Rp 13.900.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 1.375 ke Rp 5.525, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 500 ke Rp 55.000, Mayora (MYOR) turun Rp 300 ke Rp 30.475, dan Surya Toto (TOTO) turun Rp 130 ke Rp 3.560.
Ulasan Teknikal
IHSG

IHSG ditutup sedikit di atas resistance 5.223 dengan membentuk pola bullish di candlestick, indikasi bullish continuation. Indikator stochastic golden cross, mendukung kenaikan lanjutan. IHSG sepertinya akan menguji resistance all time high di 5.251. Penembusan resistance itu akan menjadi penting karena bisa membuka potensi kenaikan menuju kisaran 5.500 untuk trend jangka menengah. Sementara itu, sinyal negatif akan muncul jika kemudian IHSG turun di bawah area 5.200. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 5.200 – 5.250.
R3 5,252
R2 5,239
R1 5,232
Pivot 5,219
S1 5,211
S2 5,199
S3 5,191
Stock Pick
PWON

Harga kembali bergerak di atas MA 10, indikasi trend jangka pendek bullish. Indikator RSI positif, sementara stochastic berpleuang goden cross. Harga sepertinya akan menguji resistance 449. Jika ditembus, berpeluang naik menuju 475 – 500.
Rekomendasi : Buy breakout 449, stop loss 430, target 475
Support : 430, 419
Resistance : 475, 500
SMSM

Harga rebound dan mampu menembus resistance sebelumnya di 4.075 (kini menjadi support). Pola long white candlestick setelah terbentuknya pola doji mengkonfirmasi sinyal bullish reversal. Selain itu, indikator stochastic golden cross di area oversold, mendukung kenaikan lanjutan. Kami masih melihat potensi kenaikan lanjutan untuk menguji resistance di kisaran 4.245 – 4.310.
Rekomendasi : Buy@4.100, stop loss 3.930, target 4.300
Support : 4.075, 3.930
Resistance : 4.245, 4.310
Rekomendasi
Stock Screener

Tidak ada komentar:
Posting Komentar