Saham Asia rebound hari ini menyusul reli di Wall Street berkat FOMC
Minutes yang menunjukkan beberapa pejabat khawatir akan risiko
perlambatan ekonomi global dan apresiasi dollar.
Indeks Nikkei menguat 0,6%, meski yen sedang menguat. Bursa saham
Korsel ditutup karena libur nasional. Indeks Singapura STI masih flat.
Indeks Hang Seng melesat 1,1%. Wall Street berlabuh di zona hijau,
dengan indeks Dow Jones reli 1,6% dan indeks S&P 500 meroket 1,75%.
Penguatan ini tidak lepas dari FOMC Minutes dari rapat 16-17
September, yang menunjukkan para pejabat membahas bagaimana menghadapi
ancaman ganda yaitu penguatan dollar dan perlambatan global di saat
mereka sedang menormalisasi kebijakan. Secara garis besar, the Fed ingin
mengelola kebijakan yang tidak merusak pemulihan ekonomi, sembari
mengamati berbagai risiko.
Dari minutes itu, tidak ada indikasi kenaikan suku bunga. Minutes itu
mengurangi kekhawatiran akan terjadinya kenaikan suku bunga lebih cepat
dari perkiraan. Ini dianggap sebagai pertanda the Fed ingin menerapkan
kebijakan akomodatif lebih lama.
Beberapa indeks utama di Asia berhasil menanjak, namun kenaikan
terlihat masih tipis. Musim laporan keuangan sudah dimulai, dengan Alcoa
yang pertama mengumumkan. Produsen aluminium terbesar dunia itu
mencatat laba yang lebih baik dari prediksi. Laporan ini memberi
sentimen positif ke bursa regional dan kemungkinan bisa mendorong saham
AS nanti malam.
Laporan keuangan emiten menjadi faktor yang diharapkan dapat menjaga
tren penguatan saham global.
Namun sesuai musim laporan keuangan, bursa
saham dunia dihadapkan dengan realita pahit, yaitu berakhirnya program
pembelian obligasi the Fed bulan ini. Ada kekhawatiran saham global akan
terkoreksi signifikan memasuki akhir tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar