Harga emas
melanjtkan penurunannya dan masih diperdagangkan dekat level terendah
sembilan bulan pada perdagangan hari ini di Asia. Logam mulia tersebut
sepertinya akan menguji level $1200 untuk ditembus, dipicu oleh
penguatan dollar serta rendahnya permintaan fisik di China.
Tekanan emas datang dari penguatan mata uang dollar AS, yang kini
diperdagangkan pada level tertinggi empat tahun terhadap mata uang
utanma dunia lainnya. Penguatan dollar menjadikan harga emas menjadi
mahal bagi pemegang mata uang selain dollar, mengurangi minat beli
investor.
Kecemasan mengenai kenaikan suku bunga AS juga menjadi faktor yang
menekan emas akhir-akhir ini. Di bulan September, emas merosot sekitar
6%, penurunan bulanan terbesar sejak Juni.
Tekanan emas juga diperberat dengan masih lesunya permintaan fisik di
China, yang merupakan konsumer emas terbesar dunia. Liburnya pasar China
selama seminggu dalam rangka National Day, membuat emas terancam jatuh ke bawah $1200.
Mencerminkan minat beli investor, cadangan di SPDR Gold Trust, reksadana
berbasis emas terbesar, mengalami penurunan 2,39 ton menjadi 769,86 ton
kemarin, level terendah sejak Desember 2008.
Sementara dari sisi teknikal, penembusan support $1206 telah
mengkonfirmasi bearish continuation, dengan potensi penurunan lanjutan
menuju kisaran $1187 – $1200. Belum terlihat adanya sinyal positif saat
ini.
Hanya kenaikan di atas area $1219, yang bisa membuat trend bearish
jangka pendek ini berakhir.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar