Aktivitas manufaktur China kembali stabil bulan lalu, menurut data
pemerintah yang diumumkan hari ini. Data ini datang menyusul laporan
sama yang mengindikasikan perlambatan ekonomi.
Indeks PMI manufaktur versi pemerintah berada di 51,1 di September,
tidak berubah dari bulan sebelumnya, menurut laporan Biro Statistik
(NBS).
Meski di atas 50, yang menandakan pertumbuhan, data ini datang
setelah indeks versi HSBC, yang di bawah prediksi. Indeks PMI manufaktur
dari bank itu berada di 50,2 selama September, di bawah prediksi 50,5.
Menurut beberapa ekonom, data PMI versi pemerintah itu menunjukkan
sedikit perkembangan berarti. Ekonom lain melihat meski permintaan
ekspor tetap tinggi, permintaan domestik masih lesu dan sektor properti
masih menjadi penghambat. Alhasil, ekonomi kemungkinan tetap melambat di
bulan-bulan mendatang. Tapi mereka yakin pemerintah China tetap
proaktif untuk mengatasi perlambatan.
Dalam beberapa bulan terakhir, ekonomi China menunjukkan perlambatan,
terutama dalam penyaluran kredit dan sektor propertinya. Beijing telah
merespon hal itu dengan meluncurkan langkah baru kemarin.
Bank sentral
(PBOC) dan regulator perbankan (CBRC) mengumumkan serangakian kebijakan
untuk mendorong penjualan rumah dan meningkatkan kredit untuk pengembang
properti yang kesulitan likuiditas.
Salah satu langkah yang diumumkan
kemarin adalah menurunkan uang muka pembelian rumah menjadi 30% dari
60-70%.
Banyak kalangan khawatir sektor properti China, bila dibiarkan lesu,
dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Hasil survei menunjukkan harga
rumah turun selama empat bulan berturut-turut sampai Agustus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar