Pertemuan antra Presiden Joko Widowo dan mantan rivalnya Prabowo
Subianto memberi angin segar ke IHSG, memberi peluang adanya
rekonsiliasi untuk mendinginkan suhu politik di tanah Air.
Keduanya
bertemu di kediaman Prabowo pagi ini, yang langsung menuai apresiasi
banyak kalangan. Ini pertemuan resmi pertama keduanya setelah Jokowi
memenangkan kursi presiden Juli lalu. Dalam kesempatan itu, Prabowo
mengimbau koalisinya mendukung program Jokowi.
Pasar menyambut baik pertemuan ini sebagai tanda-tanda mencairnya
hubungan kedua kubu politik, yaitu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan
Koalisi Merah Putih (KMP). Bila perkembang politik positif ini terus
berlanjut sampai pelantikan dan pengumuman kabinet, ada peluang IHSG
bisa kembali ke level 5200 dalam satu-dua minggu ke depan.
Di sesi I, IHSG menguat 46,52 poin, atau 0,94%, di 4.998,44. Volume
transaksi mencapai Rp3 triliun, tapi pemain asing mencatat net sell
Rp400 miliar.
Jokowi efek juga meyebabkan adanya perubahan trend pada IHSG . Setelah
mampu menembus resistance sebelumnya di 4.976, trend jangka pendek IHSG
kini mulai bergerak bullish. Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh
pergerakan MA 10 yang juga uptrend.
IHSG kini sedang menguji area resistance psikologi di 5.000. Jika mampu
bertahan di atas resistance tersbut, maka trend bullish bisa berlanjut,
dengan potensi kenaikan lanjutan menuju kisaran 5.048 – 5.117.
Sementara
itu, trend bullish jangka pendek yang tengah terbentuk akan gagal jika
Indeks berbalik menembus support terdekatnya di 4.953.
Secara sektoral, Saham-saham perbankan, konstruksi, dan semen masih layak diperhatikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar