Sebagian besar saham Asia terkoreksi hari ini, menyusul hasil Wall
Street yang mengecewakan. Kecuali di Jepang, yang melawan arah berkat
pelemahan yen, namun lajunya juga mulai tertahan.
Wall
Street berakhir di zona merah, menyusul FOMC Minutes yang tidak memberi
petunjuk baru kapan kenaikan suku bunga bisa terjadi. Minutes dari
rapat 28-29 Oktober itu, yang memutuskan berakhirnya program pembelian
obligasi, menunjukkan adanya perdebatan mengenai prospek ekonomi dan
inflasi. Ketidakjelasan ini mengindikasikan para pejabat belum sepaham
soal bagaimana outlook ke depan. Sebelum minutes itu diumumkan. Analis
dari Goldman Sachs mengatakan the Fed, ketika mulai memperketat
kebijakan, kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih cepat dan ke
level yang lebih tinggi dari perkiraan.
Pada dasarnya, saham AS sudah mencapai level yang cukup tinggi.
Indeks Dow Jones mencetak rekor tujuh kali bulan ini, menjadikan total
rekor tahun ini 26 kali. Sedangkan indeks S&P 500 mencetak rekor
kedelapan kalinya bulan ini dan 43 kali tahun ini. Meski tren masih
bullish, seiring pemulihan ekonomi AS, valuasi yang tinggi membuat
pergerakan sering mentok.
Kondisi di regional juga tidak jauh berbeda, di mana beberapa indeks
utamanya sudah mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Indeks Nikkei berada dekat level tertinggi dalam tujuh tahun. Isu
ekonomi China menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan saham di
kawasan. Data terbaru menunjukkan indeks PMI manufaktur versi HSBC turun
ke 50,0 di Nopember, terendah dalam enam bulan, dari 50,4 di Oktober.
Indeks Nikkei menguat 0,2%, setelah yen menyentuh level 118 per
dollar, terendah dalam tujuh tahun.
Penguatan juga didukung oleh rencana
pemilu awal oleh Perdana Menteri Shinzo Abe. Di Korsel, Indeks Kospi
melemah 0,6%, depresiasi yen dianggap mengurangi daya saing produk
Korea. Indeks Singapura STI masih flat dan indeks Australia All
Ordinaries melemah 0,36%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 0,32%
dan di China, indeks Shanghai melorot 0,4%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar