BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Kamis, 20 November 2014

Asia Koreksi, Saham Jepang Terbantu Yen

Sebagian besar saham Asia terkoreksi hari ini, menyusul hasil Wall Street yang mengecewakan. Kecuali di Jepang, yang melawan arah berkat pelemahan yen, namun lajunya juga mulai tertahan.
TSE 20
Wall Street berakhir di zona merah, menyusul FOMC Minutes yang tidak memberi petunjuk baru kapan kenaikan suku bunga bisa terjadi. Minutes dari rapat 28-29 Oktober itu, yang memutuskan berakhirnya program pembelian obligasi, menunjukkan adanya perdebatan mengenai prospek ekonomi dan inflasi. Ketidakjelasan ini mengindikasikan para pejabat belum sepaham soal bagaimana outlook ke depan. Sebelum minutes itu diumumkan. Analis dari Goldman Sachs mengatakan the Fed, ketika mulai memperketat kebijakan, kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih cepat dan ke level yang lebih tinggi dari perkiraan.

Pada dasarnya, saham AS sudah mencapai level yang cukup tinggi.  Indeks Dow Jones mencetak rekor tujuh kali bulan ini, menjadikan total rekor tahun ini 26 kali. Sedangkan indeks S&P 500 mencetak rekor kedelapan kalinya bulan ini dan 43 kali tahun ini. Meski tren masih bullish, seiring pemulihan ekonomi AS, valuasi yang tinggi membuat pergerakan sering mentok.

Kondisi di regional juga tidak jauh berbeda, di mana beberapa indeks utamanya sudah mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Indeks Nikkei berada dekat level tertinggi dalam tujuh tahun. Isu ekonomi China menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan saham di kawasan. Data terbaru menunjukkan indeks PMI manufaktur versi HSBC turun ke 50,0 di Nopember, terendah dalam enam bulan, dari 50,4 di Oktober.

Indeks Nikkei menguat 0,2%, setelah yen menyentuh level 118 per dollar, terendah dalam tujuh tahun.

Penguatan juga didukung oleh rencana pemilu awal oleh Perdana Menteri Shinzo Abe. Di Korsel, Indeks Kospi melemah 0,6%, depresiasi yen dianggap mengurangi daya saing produk Korea. Indeks Singapura STI masih flat dan indeks Australia All Ordinaries melemah 0,36%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 0,32% dan di China, indeks Shanghai melorot 0,4%.

Tidak ada komentar: