BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Selasa, 02 Desember 2014

Dollar Dilanda Profit Taking

Dolar melemah terhadap yen dan euro menyusul profit taking. Koreksi dolar setelah mencapai level tertingginya dalam tujuh tahun terakhir terhadap yen, setelah Moodys Investors Services menurunkan peringkat kredit Jepang.

Dolar yang sempat menguat diperdagangan Asia ke level tertinggi 119,15 yen, tertinggi sejak Juli 2007.

Namun memasuki perdagangan Eropa kemarin, diluar dugaan lembaa pemeringkat modal, Moodys Investors Services, menurunkan peringkat kredit Jepang satu tingkat menjadi Aa3 dari A1. Penurunan rating Jepang ini menambah kekhawatiran proses pemulihan ekonomi. Moody menyoroti kebijakan PM Shinzo Abe yang menunda kenaikan pajak penjualan jilid kedua akan menimbulkan risiko terhadap kemampuan Jepang untuk membiayai utang di masa depan. Downgrade Jepang ini pertama oleh perusahaan pemeringkat sejak 2012, dan yang pertama Moody sejak 2011.

Kalangan analis mengatakan penguatan dolar jangka panjang terhadap yen dan mata uang lainnya masih terjaga, kendati ruang koreksi dolar di sisa akhir tahun ini bisa terjadi karena pertimbangan Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga tahun depan. Disamping itu, bank sentral utama lainnya kini berupaya menggelontorkan stimulus untuk memulihkan ekonomi.

Serangkaian data manufaktur tersaji kemarin. Aktivitas manufaktur China semakin kehilangan momentum bulan lalu, dua hasil survei menunjukkan, menegaskan tantangan ekonomi dan menimbulkan spekulasi perlunya intervensi dari pemerintah. Pertama, yaitu data indeks PMI manufaktur versi pemerintah, yang turun ke 50,3 di Nopember dari 50,8 di Oktober. Angka Nopember itu lebih rendah dari prediksi 50,6 dan yang terendah dalam delapan bulan. Sedangkan yang kedua adalah indeks PMI manufaktur versi HSBC, yang ternyata tidak berubah, tetap 50,0 untuk Nopember, terendah dalam enam bulan. Sementara aktivitas manufaktur AS melambat di Nopember menjadi 58,7, turun 0,3 dari level tertingginya tahun ini di Oktober pada posisi 59. Di kawasan zona euro, dimana melambat 50,1 di Nopember dari sebelumnya 50,4. Namun di Inggris aktivitas manufaktur catat kenaikan 53,5 di Nopember dari Oktober 53,3.

Fluktuasi pergerakan dolar terhadap mata uang utama dunia kembali terjadi hari ini. Fokus siang ini, rapat regular bank sentral Australia (RBA), ekspektasi menunjukkan suku bunga acuan stabil di rekor terendahnya 2,50%. Minimnya katalis AS nanti malam, membuat pidato pajabat the Fed Stanley Ficher dan ketua Fed Janet Yellen.

Perlu dicermati perilaku pasar kini yang wait and see jelang even penting minggu ini. Data tenaga kerja AS untuk periode November diperkirakan akan tunjukkan kecenderungan stabil dan akan tunjukkan penyerapan yang cukup solid. Para pelaku pasar akan melihat klarifikasi mengenai kenaikan tingkat suku bunga dari kondisi penyerapan tenaga kerja, karena sejauh ini terlihat akan adanya kenaikan tingkat pengangguran.

Laporan tenaga kerja pada hari Jum’at minggu ini diperkirakan akan tunjukkan penyerapan tenaga kerja sebesar 231.000 orang untuk periode Nopember dengan tingkat pengangguran diperkirakan akan tunjukkan angka 5,8%. Selain data laporan tenaga kerja yang akan disampaikan pada hari Jum’at, pada minggu ini Fed akan publikasikan Fed beige book pada hari Rabu, dan data  ISM non manufacturing dan ADP Employment di jadwalkan akan dirilis pada hari Rabu.

Pergerakan harga komoditas juga menjadi perhatian belakangan ini. Penurunan harga acuan minyak mentah lebih dari 12 persen yang hanya berlangsung selama seminggu pada minggu lalu membuat para pelaku pasar melihat akan adanya inflasi yang lemah, selain itu pelemahan pertumbuhan ekonomi Eropa dan China juga berikan pengaruh bagi inflasi.

Rekomendasi
 
EUR-USD
EUR SIGNAL 02-12-14

USD-JPY
JPY SIGNAL 02-12-14

GBP-USD
GBP SIGNAL 02-12-14

USD-CHF
CHF SIGNAL 02-12-14

AUD-USD
AUD SIGNAL 02-12-14

Tidak ada komentar: