BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Rabu, 10 Desember 2014

Saham Asia Masih Bertumbangan

Saham Asia masih dalam zona merah, melanjutkan kejatuhan kemarin, menyusul hasil Wall Street yang mengecewakan di tengah kekhawatiran soal ekonomi global.
kospi 44
Indeks Nikkei anjlok 1,35%, turut ditekan oleh penguatan yen dan hasil survei yang menunjukkan perusahaan besar semakin pesimis dengan kondisi bisnis kuartal keempat.

Indeks Kospi melemah 0,75% menyusul jatuhnya saham blue chips. Indeks Australia ASX 200 jatuh 1% ke level terendah dalam seminggu akibat tumbangnya saham energi.

Indeks Singapura STI masih flat. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 0,1%.

Wall Street masih didera aksi jual, dengan indeks Dow Jones melemah 0,3. Pada dasarnya saham AS sudah mencapai level yang cukup tinggi, dengan mencetak rekor beberapa kali tahun ini. Di tengah pemulihan ekonomi AS yang solid, prospek saham AS masih bullish. Namun valuasi yang tinggi membuat pergerakan saham kini sedang mentok.

Saham AS kini sedang berkonsolidasi, menunggu katalis berikutnya yang dapat menjadi faktor penggerak.

Salah satu yang sedang dinantikan adalah rapat reguler the Fed minggu depan. Ada spekulasi the Fed akan menyesuaikan gaya bahasanya dengan perkembangan ekonomi. Dengan kata lain ada kemungkinan the Fed mulai bersikap hawkish.

Namun saham di belahan dunia lainnya justru bergejolak, dengan isu perlambatan ekonomi global menjadi faktor yang menjatuhkan sentimen. Tiga ekonomi besar, yaitu China, Jepang dan Eropa, sedang lesu. Bahkan Jepang sudah kembali resesi dan di Eropa diambang menuju ke sana. Hari ini data menunjukkan inflasi China melambat ke 1,4% di Nopember dari 1,6% di Oktober.

Sentimen juga jatuh menyusul berita Perdana Menteri Yunani Antoni Samaras berencana menggelar pemilihan presiden lebih awal. Ada kekhawatiran bila terjadi pemilu, Partai Syriza atau kubu yang ingin renegosiasi utang bisa memegang kendali.

Tidak ada komentar: