Saham Asia bertumbangan hari ini menyusul kejatuhan Wall Street
akibat merosotnya harga minyak dan kekhawatiran soal ekonomi global.
Indeks
Nikkei melemah 0,41%, meski di saat yen masih di 120 per dollar. Indeks
Kospi melorot 0,4%, mengikuti koreksi Wall Street. Indeks Australia ASX
200 anjlok 1%, di tengah merosotnya harga komoditas. Di Hong Kong,
indeks Hang Seng tergelincir 0,5%.
Wall Street berakhir di zona merah, dengan indeks Dow Jones koreksi
0,6% dan indeks S&P 500 melemah 0,73%. Saham berjatuhan setelah
harga minyak anjlok ke level terendah dalam lima tahun, yang menghantam
sektor energi. Koreksi juga terjadi setelah indeks S&P berhasil
mencetak rekor baru dan indeks Dow Jones berhasil menembus 18.000.
Selain itu, sentimen pasar juga terganggu oleh serangkaian berita
ekonomi negatif. Di China, kemarin ada data yang menunjukkan pertumbuhan
ekspor merosot dan impor kontraksi. Berita itu meyusul laporan yang
menunjukkan pertumbuhan terendah dalam lima tahun. Di Jepang, angka PDB
kuartal ketiga direvisi turun, menegaskan kondisi resesi yang lebih
buruk.
Di saat ekonomi AS terus pulih, kondisi tiga ekonomi besar lainnya,
yaitu China, Jepang dan Eropa, justru sebaliknya. Bahkan Jepang kembali
didera resesi, sedangkan Eropa sedang diambang menuju ke sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar