Ekonomi China sedang menjalani pemulihan skala luas di kuartal kedua,
menurut hasil survei terhadap berbagai perusahaan, mendukung klaim
pemerintah ekonomi sedang membaik.
Laporan
bertajuk China Beige Book (CBB) itu menyebutkan adanya peningkatan
aktivitas di periode April-Juni. ”Kuartal kedua lebih baik dari
pertama,” sebutnya. Laporan yang dibuat berdasarkan survei terhadap 2000
perusahaan dari berbagai sektor dan kawasan itu menyebutkan pemulihan
didukung oleh beberapa faktor.
”Di antara sektor besar, dua perkembangan yang menonjol, yaitu ritel,
yang mendapat pertumbuhan pendapatan meski harga turun, dan
menggeliatnya kembali sektor properti,” sebut Leland Miller dan Craig
Charney, penulis laporan itu. Keduanya menambahkan bahwa sektor
manufaktur, jasa, properti, pertanian dan pertambangan mengalami
pertumbuhan baik secara kuartal maupun tahunan. Hanya dua yang berbeda,
yaitu pengapalan dan pariwisata, yang mengalami penurunan.
Laporan itu menyorot tren yang menyenangkan, pemulihan harga dan laba
setelah berbulan-bulan deflasi.
Data itu menunjukkan 45% responden
mendapat pertumbuhan laba secara tahunan, dan 37% responden melaporkan
kenaikan penjualan. Meski tingkat pertumbuhan masih di bawah tahun lalu,
paling tidak ini mencerminkan lepasnya dari belenggu penurunan harga.
Laporan itu juga menyebutkan salah satu alasan pemulihan ini tidak
terliput dalam media atau data resmi karena didorong oleh perusahaan
yang berada di kawasan tengah dan barat daya China. Namun masih ada
kehawatiran, terutama lemahnya pemulihan belanja modal, yang masih
rendah meski kenaikan harga saham yang biasa merangsang investasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar