Ketua the Fed Ben Bernanke memperingatkan politisi janganlah membiarkan pemerintah default, sembari mengatakan penunggakan pembayaran sebentar saja bisa menyebabkan gejolak di pasar keuangan.
Bernanke mengatakan batas utang janganlah digunakan sebagai alat untuk memaksa pemerintah mengurangi defisit anggaran. “Saya memahami keinginan untuk mengendalikan defisit, tapi batas utang bukanlah alat yang tepat untuk itu,” kata Bernanke dalam pidatonya di acara yang diselenggarakan oleh Committee for a Responsible Federal Budget and the New America Foundation.
Utang AS sudah mentok, atau mencapai batasnya, di $14,3 triliun bulan lalu. Para pejabat bisa mengakali agar pemerintah bisa tetap berjalan sampai 2 Agustus. Tapi kubu Republik, yang menguasasi DPR AS, mengatakan tidak akan menyetujui kenaikan batas utang kecuali presiden siap memotong anggaran secara drastis.
Bernanke sepakat mengurangi defisit merupakan tujuan jangka panjang yang penting. Tapi untuk saat ini, ia mendesak Kongres mengizinkan pemerintah meminjam untuk memenuhi kewajiban. Karena bila tidak, akan merusak rating kredit AS, status dollar dan Treasury di pasar global, dan menyebabkan kenaikan bunga, yang dapat mempersulit pembayaran utang di masa mendatang.
Sembari memperingatkan konsekuensi membiarkan negara default, Bernanke juga menekankan pentingnya menegosiasikan rencana pengurangan defisit yang kredibel. Ia mengimbau rancangan anggaran haruslah adil untuk generasi saat ini dan mendatang. Pemerintah juga harus mereformasi kebijakan pajak dan pembelanjaannya agar tidak hanya mengurangi defisit tapi juga meningkatkan potensi ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar