BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Rabu, 15 Juni 2011

Risk appetite angkat euro, laju terbatas

Data AS dan China mengurangi kecemasan mengenai ekonomi global, mendorong risk appetite yang mengangkat mata uang berisiko seperti euro.
Data yang positif dari AS dan China mengangkat saham, komoditas dan pasar berorientasi pertumbuhan lainnya. Mata uang seperti aussie dan kiwi juga ikut terangkat.
Data inflasi China yang tidak mengejutkan dan data lainnya yang memperlihatkan ekonomi terbesar kedua dunia itu stabil, mengurangi kekhawatiran soal perlambatan ekonomi global. Kekhawatiran itu semakin berkurang berkat data AS, seperti penjuala ritel yang hanya turun 0,2%, lebih rendah dari prediksi 0,5%.
Data itu juga membuat Wall Street mencatat kenaikan terbesarnya dalam dua bulan terakhir, meski pelaku pasar mengatakan hasil itu lebih mencerminkan kelegaan bukannya optimisme, setelah serangkaian data mengecewakan.
Euro, yang minggu lalu jatuh ke rekor terendahnya terhadap franc di 1,200, rally ke 1,2254 franc. Euro menguat lagi terhadap dollar berkat membaiknya sentimen pasar. Tapi penguatannya kemungkinan masih dihambat oleh masalah Yunani. Euro masih bergerak di kisaran $1,44, kesulitan menembus $1,45 di tengah krisis Yunani dan ketidakpastian solusinya.
Hari ini, euro terkoreksi setelah para menteri keuangan Eropa gagal mencapai kesepakatan dalam pertemuan kemarin. Mereka membahas usulan Jerman agar investor swasta harus ikut menanggung biaya bantuan untuk Yunani. Sedangkan Perancis satu pandangan dengan ECB bahwa langkah itu sama saja dengan default.
Para menteri keuangan sepakat untuk mengadakan pertemuan lagi pada 19 Juni. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy akan bertemu pada 17 Juni di Berlin. Tekanan meningkat agar kedua pihak menyelesaikan perbedaan dalam rangka mencegah kasus default pertama di Eropa Barat dalam 50 tahun terakhir.
Data inflasi Perancis dan produksi industrial zona euro hari ini sepertinya tidak akan banyak berdampak ke mata uang tunggal Eropa itu. Pasar tetap mencermati perkembangan soal Yunani. Isu ini membuat sentimen terhadap euro masihlah rentan. Sementara itu di AS, data terjadwal antara lain inflasi dan empire manufacturing.

Rekomendasi
EUR-USD

USD-JPY

GBP-USD

USD-CHF

AUD-USD

Tidak ada komentar: