Euro tumbang atas dollar hari ini karena mencuatnya kecemasan soal
jurang fiskal setelah terjadi kemunduran dalam negosiasi, seiring
dekatnya tenggat waktu akhir tahun.
Ketua Kongres John Boehner dari
Republik membatalkan rencananya untuk mencegah jurang fiskal dengan
alasan kurangnya dukungan. Awalnya, ia ingin mengajukan proposal versi
partainya, atau yang disebut dengan Rencana B, usulan yang sudah
ditentang Gedung Putih. Proposal itu tidak disukai Demokrat dan Gedung
Putih karena hanya menaikkan pajak untuk orang berpenghasilan $1 juta
per tahun.
Perwakilan Republik mengatakan Kongres baru bisa
melanjutkan pembahasan setelah Natal. Munculnya rencana baru dari
Republik mengindikasikan partai itu belum dapat menerima kenaikan pajak
yang diserukan Obama. Hal itu juga menunjukkan sampai detik ini belum
ada poin-poin yang belum disepakati soal pajak.
Ini menimbulkan
ketidakpastian, membuat pasar resah dan tidak yakin apa yang bakal
terjadi selanjutnya. Pasar semakin resah karena mendekati tenggat waktu
akhir tahun malah terjadi kemunduran dalam pembicaraan. Bila tidak ada
deal sampai akhir tahun, maka semua kalangan bakal terkena kenaikan
pajak dan pemerintah AS terpaksa memotong anggaran.
Munculnya
kekhawatiran soal jurang fiskal ini menghapus risk appetite dan
mengangkat dollar. Namun, menurut para analis, masih ada harapan
kompromi bakal terwujud, dan fluktuasi mata uang akan tajam dalam
kondisi pasar akhir tahun. Selain itu, mencuatnya isu jurang fiskal ini
menjadi kesempatan untuk penyesuaian posisi mata uang yang sudah menguat
tajam.
Euro diperdagangkan di $1,3190, setelah sempat berada di
high $1,3245. Setelah menyentuh $1,3305 Rabu lalu, tertinggi dalam 8
bulan terakhir, euro mengalami koreksi. Bila pasar tidak menemukan
alasan untuk mengangkatnya lagi, koreksi bisa berlanjut. Posisi euro
saat ini sudah menembus 23,6% retracement dari penguatan 7-19 Desember
yang di $1,3204. Target selanjutnya adalah 38,2% di $1,3143. Terhadap
yen, euro juga terkoreksi, kini bergerak di 110,70, dan mencoba menuju
110,30 dan 110.
Tapi dollar melemah atas yen, yang kini menyesuaikan
posisinya setelah mengalami kejatuhan karena isu stimulus moneter BOJ.
Dollar berada di 83,95 yen, Setelah sempat menyentuh high di 84,45. Kini
berusaha menembus 23,6% retracement penguatan 4-19 Desember di 83,90.
Pergerakan selanjutnya akan mencoba ke 38,2% di 83,50.
Sementara
itu, sterling juga terkoreksi, kini diperdagangkan di $1,6250, menjauhi
level $1,6305 yang dicapai Rabu lalu. Kegagalan bertahan di level itu
membuat the cable memasuki koreksi. Data utang publik dan final PDB
Inggris mungkin dapat mempengaruhi pergerakannya. Level $1,63 masih jadi
resistance kuat, untuk support ada di $1,6230 dan $1,6200.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar