BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Senin, 24 Desember 2012

Minyak tumbang karena profit taking, jurang fiskal

Minyak tumbang hari ini karena aksi ambil untung dari rally dua minggu terakhir dan drama politik AS yang belum juga mendapat kompromi mencegah krisis fiskal.
Kejatuhan harga ini terjadi setelah sempat naik dari $85,26 per barel ke $90,50, salah satunya karena berkurangnya cadangan BBM AS. Setelah rally tajam dalam delapan sesi terakhir, banyak pelaku pasar yang merealisasikan keuntungan. Selain itu, mencuatnya isu jurang fiskal dijadikan alasan untuk melakukan aksi jual. Mulai ada ancang-ancang di pasar kalau sampai para politisi AS gagal mencapai kesepakatan pada akhir tahun.
Negosiasi anggaran mengalami kemunduran setelah Ketua Kongres John Boehner dari Republik berencana mengajukan proposalnya sendiri. Namun ia akhirnya  membatalkan rencananya itu dengan alasan kurangnya dukungan, bahkan dari partainya sendiri. Awalnya, ia ingin mengajukan proposal versi lain, atau yang disebut dengan Rencana B, usulan yang sudah ditentang Gedung Putih karena hanya menaikkan pajak untuk orang berpenghasilan $1 juta, yang merupakan 0,2% populasi AS.
Ini menimbulkan ketidakpastian, membuat pasar resah dan tidak yakin apa yang bakal terjadi selanjutnya. Bila Republik dan Demokrat tidak mencapai mufakat pada akhir tahun, kenaikan pajak untuk semua kalangan dan pemotongan anggaran besar-besaran bakal diberlakukan. Para ekonom khawatir langkah itu bisa menjerumuskan AS kembali ke resesi, prospek yang dapat mengurangi permintaan energi.

Rekomendasi :
Penembusan support 89.25, menjadikan sinyal sell break minyak dengan target take profit 88.67, dengan stoploss bilamana penutupan hari ini di atas 89.45

Aksi buy minyak bilamana ada pencapaian area 88.28 dengan target take profit 89.06 dan 89.25. Stoploss bilamana penutupan hari ini dibawah 88.23.

Tidak ada komentar: