Emas masih terjebak pada pergerakan yang sempit pada perdagangan hari
ini di Asia. Investor masih menanti perkembangan negosiasi antara Senat
dengan Gedung Putih guna memecahkan masalah jurang fiskal AS.
Hingga
minggu kemarin belum ada kepastian mengenai masalah jurang fiskal ini.
Ketidakpastian ini membuat harga emas turun dalam tiga minggu
berturut-turut. Peran Emas kini sepertinya berubah. Logam mulia tersebut
yang sejatinya sebagai safe haven, kini justru bergerak sejalan dengan
asset beresiko. Jika perundingan yang menyatakan bahwa jurang fiskal AS
bisa dihindari, maka emas bisa bergerak bullish.
Meski saat ini trend
emas masih dalam keadaan menurun, namun logam mulia tersebut masih
mencatatkan kenaikan tahunannya, dan tetap mencatakan rekor kenaikan
selama 12 tahun berturut-turut. Kebijakan stimulus dari beberapa bank
sentral menjadi faktor pendorong kenaikan emas di tahun ini.
Dari
sisi teknikal, terlihat bahwa trend masih dalam turun setelah harga
gagal bertahan di atas area $1.703. Indikator stochastic pun masih
menunjukkan potensi bearish. Kami melihat bahwa saat ini emas akan
kembali menguji level support di $1.684. Jika ditembus, maka target
bearish selanjutnya akan berada di area $1.672.46. Sementara trend
positif emas bisa kembali didapat jika harga kembali berbalik naik di
atas area $1.703.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar