BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Selasa, 11 Desember 2012

The Fed bakal tambah stimulus?

Apa yang akan dilakukan the Fed? Pertemuan di penghujung tahun ini menjadi krusial karena adanya ancaman krisis fiskal. Bagaimana the Fed menyikapinya, apakah dengan meluncurkan stimulus lagi? Pemulihan ekonomi masih rentan dan jutaan orang masih menganggur. Meski banyak yang meragukan kemampuan the Fed memperbaiki situasi, sebagian besar yakin ketuanya, Ben Bernanke, tidak akan menyerah.  Rapat reguler minggu ini menjadi ajang pembuktian  bahwa the Fed bersiap menghadapi kemungkinan skenario terburuk.
The Fed memang pernah memperingatkan kegagalan mencegah kenaikan pajak dan pemotongan anggaran otomatis dapat mengganggu upaya mereka dan menjerumuskan ekonomi kembali ke resesi. Tapi mereka juga mengatakan kalaupun Kongres dan Gedung Putih berhasil mencapai kesepakatan, program stimulus tetap berjalan.
Pertengahan tahun ini, the Fed mengumumkan Operation Twist, program pembelian aset senilai $45 miliar, di mana the Fed membeli obligasi pemerintah (treasury) jangka panjang dengan menjual surat utang jangka pendek, atau sterilisasi, artinya tidak ada penambahan jumlah uang. September lalu, the Fed meluncurkan Quantitative Easing tak terbatas, dengan melaksanakan pembelian obligasi beragun KPR (Mortgage Backed Securities/MBS) senilai $40 miliar tiap bulan sampai waktu yang belum ditentukan (open-ended).
Kini the Fed kehabisan surat utang jangka pendek yang bisa dijual dan Program Operation Twist akan berakhir tahun ini. The Fed harus memikirkan cara untuk mengisi kekosongan pembelian obligasi pemerintah itu, sembari memitigasi efek krisis fiskal, bila memang terjadi. The Fed harus mengambil keputusan berat yang akan menentukan arah kebijakan moneter AS tahun depan.
Para ekonom memperkirakan the Fed akan mengganti program Operation Twist dengan melanjutkan pembelian Treasury dengan jumlah yang sama $45 miliar per bulan, tapi tanpa sterilisasi. Ke depan, pembelian itu juga belum dibatasi waktunya (open-ended). Mereka menyebut langkah itu sebagai cikal bakal QE4. Dengan itu, maka total pembelian tetap $85 miliar per bulan.
Sebenarnya, para pengamat masih memperdebatkan jumlah penambahan stimulus atau pengganti Operation Twist nanti. Namun apapun keputusannya, kalau jumlahnya di bawah $45 miliar, menurut ekonom, tidak akan cukup untuk menggugah pasar. Hal ini karena pasar sudah mematok minimal $40 miliar, maka pengurangan jumlah bisa dianggap sebagai pengetatan de facto.
Fokus lainnya dalam rapat ini adalah proyeksi ekonomi dan inflasi terbaru. Para ekonom ragu penambahan lapangankerja, yang ditunjukkan data payroll minggu lalu, banyak mengubah proyeksi the Fed. Pasar juga akan mencermati pandangan the Fed mengenai jurang fiskal dan apakah kebijakan yang diambil nanti merupakan bentuk antisipasi malapetaka itu.

Tidak ada komentar: