BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Kamis, 13 Desember 2012

Yen Lanjutkan Kejatuhan, Dollar Tertekan Pasca Fed

Yen terjungkal hari ini ke level terendah dalam delapan bulan terakhir atas dollar dan euro karena ekspektasi BOJ akan meluncurkan stimulusnya sendiri pasca gebrakan the Fed.
Isu stimulus moneter ini semakin santer menjelang pemilu Jepang, yang akan digelar Minggu nanti.  Pemilu itu diperkirakan akan dimenangkan oleh tokoh oposisi Shinzo abe,  pemimpin Partai Demokratik Liberal (LDP) yang merupakan tokoh paling vokal agar BOJ melonggarkan kebijakannya secara agresif untuk mengatasi deflasi dan resesi. Abe juga menyarankan BOJ perlu menerapkan stimulus tak terbatas dan mempertimbangkan memangkas bunga simpanan menjadi ke nol atau negatif, dalam rangka mendorong perkreditan.
Alasan lain kejatuhan yen adalah yield obligasi AS yang lebih tinggi dari Jepang. Kejatuhan ini merupakan kelanjutan dari sebelumnya, namun baru kali ini berhasil menembus level 83 per dollar. Padahal the Fed baru saja mengumumkan stimulus baru. Muncul ekspektasi BOJ akan meluncurkan stimulus yang tidak kalah agresifnya dari the Fed.
Yen kini diperdagangkan di 83,30, setelah menyentuh level 83,40, tertinggi sejak Maret. Yen berpotensi melemah terus, dengan target selanjutnya ada di 83,60. Bila tembus akan menguji 84,00. Yen juga tumbang atas euro, kini berada di 108,90, setelah sempat menyentuh 108,98. Level 109 akan segera disentuh, kejatuhan lebih dalam akan membawanya ke 109,30.
Meski yen menjadi pecundang utama, dollar menjadi bulan-bulanan atas rival lainnya setelah the Fed mengumumkan kebijakan baru untuk membantu ekonomi AS. Setelah rapatnya semalam, the Fed mengumumkan stimulus baru yang cukup agresif, eskalasi signifikan dalam upayanya mendorong pertumbuhan ekonomi dan menekan pengangguran.
The Fed akan terus memberlakukan bunga nol persen selama tingkat pengangguran di atas 6,5% dan inflasi tetap di bawah 2,5%. Sebelumnya, rate rendah diberlakukan sampai pertengahan 2015. Mengingat pertumbuhan lapangan kerja yang lambat, ini berarti rencana terbaru bisa berlaku melewati pertengahan 2015.
The Fed juga mengumumkan rencana pembelian obligasi pemerintah (treasury) sebesar $45 miliar per bulan mulai tahun depan, menggantikan program Operation Twist yang berakhir bulan ini. Perbedaannya, the Fed tidak lagi menjual sekuritas jangka pendek, ini berarti neracanya bakal bertambah lagi tahun depan. The Fed juga merevisi turun proyeksi PDB AS tahun ini dan depan. PDB diperkirakan 2,3 sampai 3,0% di 2013, turun dari proyeksi sebelumnya 2,3-3,0%. Di 2014, PDB diperkirakan tumbuh 3,0-3,5%,  turun dari 3,0-3,8%.
Euro, sterling, franc dan aussie menguat atas dollar pasca keputusan itu. Tapi pasar mempertanyakan seberapa lama penguatan ini bisa terjadi di tengah ancamkan jurang fiskal bila ternyata malapetaka itu justru mendorong permintan safe haven. Euro berhasil menyentuh $1,3094 semalam, target selanjutnya adalah $1,3120. Sterling menyentuh high di $1,6169, target terdekat adalah $1,6174, untuk selanjutnya coba ke $1,62.

 Rekomendasi
EUR-USD


USD-JPY


GBP-USD


USD-CHF


 
AUD-USD

Tidak ada komentar: