Yen terjungkal hari ini ke level terendah dalam delapan bulan terakhir
atas dollar dan euro karena ekspektasi BOJ akan meluncurkan stimulusnya
sendiri pasca gebrakan the Fed.
Isu stimulus moneter ini semakin
santer menjelang pemilu Jepang, yang akan digelar Minggu nanti. Pemilu
itu diperkirakan akan dimenangkan oleh tokoh oposisi Shinzo abe,
pemimpin Partai Demokratik Liberal (LDP) yang merupakan tokoh paling
vokal agar BOJ melonggarkan kebijakannya secara agresif untuk mengatasi
deflasi dan resesi. Abe juga menyarankan BOJ perlu menerapkan stimulus
tak terbatas dan mempertimbangkan memangkas bunga simpanan menjadi ke
nol atau negatif, dalam rangka mendorong perkreditan.
Alasan lain
kejatuhan yen adalah yield obligasi AS yang lebih tinggi dari Jepang.
Kejatuhan ini merupakan kelanjutan dari sebelumnya, namun baru kali ini
berhasil menembus level 83 per dollar. Padahal the Fed baru saja
mengumumkan stimulus baru. Muncul ekspektasi BOJ akan meluncurkan
stimulus yang tidak kalah agresifnya dari the Fed.
Yen kini
diperdagangkan di 83,30, setelah menyentuh level 83,40, tertinggi sejak
Maret. Yen berpotensi melemah terus, dengan target selanjutnya ada di
83,60. Bila tembus akan menguji 84,00. Yen juga tumbang atas euro, kini
berada di 108,90, setelah sempat menyentuh 108,98. Level 109 akan segera
disentuh, kejatuhan lebih dalam akan membawanya ke 109,30.
Meski
yen menjadi pecundang utama, dollar menjadi bulan-bulanan atas rival
lainnya setelah the Fed mengumumkan kebijakan baru untuk membantu
ekonomi AS. Setelah rapatnya semalam, the Fed mengumumkan stimulus baru
yang cukup agresif, eskalasi signifikan dalam upayanya mendorong
pertumbuhan ekonomi dan menekan pengangguran.
The Fed akan terus
memberlakukan bunga nol persen selama tingkat pengangguran di atas 6,5%
dan inflasi tetap di bawah 2,5%. Sebelumnya, rate rendah diberlakukan
sampai pertengahan 2015. Mengingat pertumbuhan lapangan kerja yang
lambat, ini berarti rencana terbaru bisa berlaku melewati pertengahan
2015.
The Fed juga mengumumkan rencana pembelian obligasi pemerintah
(treasury) sebesar $45 miliar per bulan mulai tahun depan, menggantikan
program Operation Twist yang berakhir bulan ini. Perbedaannya, the Fed
tidak lagi menjual sekuritas jangka pendek, ini berarti neracanya bakal
bertambah lagi tahun depan. The Fed juga merevisi turun proyeksi PDB AS
tahun ini dan depan. PDB diperkirakan 2,3 sampai 3,0% di 2013, turun
dari proyeksi sebelumnya 2,3-3,0%. Di 2014, PDB diperkirakan tumbuh
3,0-3,5%, turun dari 3,0-3,8%.
Euro, sterling, franc dan aussie
menguat atas dollar pasca keputusan itu. Tapi pasar mempertanyakan
seberapa lama penguatan ini bisa terjadi di tengah ancamkan jurang
fiskal bila ternyata malapetaka itu justru mendorong permintan safe
haven. Euro berhasil menyentuh $1,3094 semalam, target selanjutnya
adalah $1,3120. Sterling menyentuh high di $1,6169, target terdekat
adalah $1,6174, untuk selanjutnya coba ke $1,62.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar