BRANCH OFFICE BANDUNG

BRANCH OFFICE BANDUNG
JL. WR. SUPRATMAN No. 21 BANDUNG

Senin, 21 Januari 2013

Data sentimen konsumen AS tekan minyak

Minyak terkoreksi hari ini setelah data yang menunjukkan sentimen konsumen AS mengalami penurunan, menyuramkan prospek permintaan di pengguna energi terbesar dunia itu.
Sentimen konsumen AS di luar dugaan turun untuk dua bulan berturut-turut di Januari, dengan jurang fiskal disebut sebagai alasan. Indeks sentimen konsumen hasil survei University of Michigan turun ke 71,3 di Januari dari 72,9 di Desember. Data ini menjadi pemicu koreksi minyak setelah berhasil menyentuh level $96 per barel.
Minyak juga turun dari level tertinggi dalam empat bulan terakhir menjelang rapat reguler BOJ, pertemuan menteri keuangan Eropa dan voting batas utang AS. BOJ memulai rapatnya di bawah tekanan politik untuk menerapkan kebijakan agresif agar mengentaskan deflasi, dengan spekulasi menyebutkan program pembelian obligasi tak terbatas sampai inflasi naik ke 2%.
Para menteri keuangan Uni Eropa akan membahas kondisi terkini para negara yang dirundung krisis, seperti Spanyol, Yunani dan Siprus. Mereka kemungkinan juga mendiskusikan kapan dan bagaimana menyalurkan dana talangan permanen (ESM) ke bank. Di AS, kubu Republik mengatakan akan mempertimbangkan kenaikan batas utang, tapi hanya tiga bulan, untuk memberi waktu ke Kongres merampungkan rancangan anggaran.
Pelaku pasar melakukan koreksi harga setelah mencatat kenaikan yang cukup tajam. Minyak sudah naik 12% selama 6 minggu belakangan.  Tapi kejatuhan harga masih dapat dibatasi oleh faktor geopolitik, terkait Timur Tengah. Pasukan Aljazair menemukan 25 jenazah sandera di kilang gas yang dibom kemarin, sehari setelah mengakhiri serangan ke kelompok militant yang melakukan penyanderaan. Total korban menjadi 80 orang.
Pada jam 11:55 WIB, minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman Februari melemah 34 sen ke $95,22 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent untuk pengiriman Maret turun 30 sen jadi $11,59 per barel.

Tidak ada komentar: