Setelah empat tahun intervensi pemerintah, mulai dari stimulus fiskal
sampai Quantitative Easing the Fed, ekonomi AS mulai menunjukkan
tanda-tanda perbaikan. Namun masih membutuhkan sokongan untuk menjaga
momentum pemulihan.
Secercah harapan membaiknya ekonomi AS datang dari serangkaian
indikator, mulai data perumahan, penjualan kendaraan, investasi bisnis
sampai manufaktur. Semuanya menambah harapan konsolidasi anggaran
federal dengan kenaikan pajak dan pemotongan belanja tidak akan
menghambat laju pemulihan.
Durable goods orders naik 4,6% selama Desember, Departemen
Perdagangan AS melaporkan semalam, dua kali lipat prediksi. Meski banyak
manajer bisnis mengeluhkan ketidakpastian di Washington, yang membuat
mereka enggan mempekerjakan tenaga baru, mereka sibuk investasi pabrik
dan peralatan baru untuk memenuhi permintaan dari konsumen.
Laporan itu menyusul data lain yang menunjukkan peningkatan
permintaan. Penjualan rumah, yang mulai membaik di semester kedua tahun
lalu, terus mendorong harga. Penjualan mobil melonjak 16% selama kuartal
keempat tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya. Produsen otomotif
akan mengumumkan data penjualan bulana Jumat nanti dan diperkirakan akan
permintaan tinggi.
Meski musim belanja liburan akhir tahun kurang geliat, penjualan
ritel selama tiga bulan terakhir 2012 naik 6% dibandingkan tahun
sebelumnya. Aktivitas manufaktur juga mencatat peningkatan order dengan
mampu bersaing dengan kompetitor asing berkat biaya energi yang lebih
rendah, dampak produksi gas alam yang melimpah.
Tapi tingkat pengangguran tetap tinggi, di 7,8%, dan datanya Jumat
nanti diperkirakan menunjukkan angka yang sama. Para ekonomi juga
memperkirakan sebanyak 163.000 lapangan kerja baru tercipta selama
Januari. Angka segitu tidak cukup untuk mengikuti pertumbuhan populasi
dan mengurangi tingkat pengangguran.
Oleh karena itu, ketika the Fed menyelesaikan rapat Rabu nanti,
mereka diperkirakan tetap menerapkan kebijakan agresif dengan stimulus
pembelian obligasi per bulannya dan akomodatif dengan bunga nol
persennya. Meski ada kritik yang berpandangan saatnya bagi the Fed
untuk mulai mengurangi stimulusnya, bank sentral AS itu sudah berjanji
tetap menjalankannya sampai tingkat pengangguran turun ke 6,5%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar