Dalam beberapa hari terakhir, harga emas terus mengalami tekanan. Logam
mulia tersebut jatuh hingga mendekati level terendah dua minggunya di
minggu ini.
Prospek ekonomi yang mulai membaik menjadi salah satu
faktor yang menyebabkan turunnya harga emas. Dengan serangkaian data
yang positif dari berbagai kawasan negara, investor kemudian berpaling
dari asset safe haven, untuk kemudian melirik asset beresiko.
Data-data
positif tersebut antara lain, membaiknya sektor manufaktur di AS dan
China, kemudian kondisi perbankan Eropa yang mulai sehat setelah minggu
lalu bank-bank Eropa membayar lebih besar dari prediksi pinjaman yang
didapat dari ECB.
Sementara pada perdagangannya hari ini di Asia,
emas mulai mengalami rebound, namun masih saja belum beranjak dari level
terendah dua minggunya. Harga juga masih berada di bawah MA 200, yang
mencerminkan trend masih berpeluang bearish. Jika kondisinya terus
demikian , trend bearish emas sepertinya bisa berlanjut, apalagi jika
serangkaian data-datayang akan dirilis di minggu ini menunjukkan sinyal
pemulihan.
Beberapa event masih akan dinanti oleh investor, diantara
rapat FOMC serta data payroll. Dari sisi teknikal, emas baru bisa
menunjukkan sinyal positif jika harga mampu bergerak di atas $1.664,
dengan potensi rebound yang lebih jauh menuju kisaran $1.671. Sementara
itu, trend bearish akan berlanjut jika support emas di $1.651.85,
ditembus, dengan target pelemahan selanjutnya menuju kisaran $1.644 -
$1.640.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar