Dollar terkoreksi dari level tertinggi
dalam 2,5 tahun terakhir atas yen karena aksi ambil untung namun trennya
belum berubah di tengah ekspektasi Jepang masih akan melonggarkan
kebijakan moneternya.
Dollar berhasil meraih level tertinggi sejak
Juni 2010 terhadap mata uang Jepang itu karena ekspektasi BOJ harus
mengeluarkan stimulus moneter karena desakan pemerintah dalam rangka
mengentaskan deflasi. Sempat koreksi karena keputusan BOJ ternyata tidak
sesuai harapan, dollar rally lagi atas yen karena bertambahnya retorika
dari pejabat Jepang bahwa mereka tidak keberatan dengan depresiasi
yen, bahkan kalau sampai level 100.
Karena itu, pernyataan para
pejabat yang melemahkan yen menimbulkan kritikan dari negara maju bahwa
Jepang memicu perang mata uang. Mengingat adanya keluhan dari politisi
asing seperti Kanselir Jerman Angela Merkel, pejabat Jepang mungkin akan
mencoba mengurangi retorikanya. Tapi pasar sudah kadung melihat
pemimpin Jepang ingin melemahkan yen untuk membantu pertumbuhan ekonomi.
Meski demikian, menurut analis, untuk sementara kemungkinan bakal
ada konsolidasi di level saat ini sampai ada arah pergerakan yang tepat.
Namun selama ekspektasi stimulus BOJ masih ada, tren belumlah berubah.
Dollar berada di 90,78 yen, setelah menyentuh 91,25 kemarin. Dollar
sempat bangkit setelah data durable goods orders yang bagus, tapi jatuh
lagi karena data pending home sales yang buruk.
Sementara itu, euro
berkonsolidasi dekat level tertinggi dalam 11 bulan terakhir, setelah
mencatat reli karena perkembangan positif dari zona euro. Data Jumat
lalu menunjukkan spekulan semakin menambah posisi beli euro dan bertaruh
pada pelemahan dollar. Aksi beli euro datang semakin banyak setelah ECB
melaporkan bank membayar pinjaman sebesar 132 miliar euro, indikasi
pemulihan kondisi finansial di zona euro.
Euro diperdagangkan di
$1,3450, setelah menyentuh $1,3470 kemarin. Mendekati $1,35, euro
mendapat resistance kuat di $1,3486, atau high 2012, dan 50% Fibonacci
Retracement dari kejatuhan 5 Mei 2011 sampai 1 Juli 2012 di $1,3492.
Data sentimen konsumen Jerman hasil survei GfK, kalau lebih baik dari
prediksi, mungkin bisa memberi sedikit dorongan.
Di AS, bakal ada
data sentiment konsumen versi Conference Board dan indeks harga rumah
S&P/Case Schiller. Tapi pasar akan berkonsolidasi menjelang hasil
rapat reguler the Fed, untuk mengetahui pandangan the Fed mengenai
kondisi ekonomi terkini dan pengaruhnya terhadap prospek kebijakan.
Pasar juga menunggu data PDB AS kuartal keempat dan ketenagakerjaan atau
payroll.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar