Setelah terkoreksi tipis pada akhir perdagangan minggu lalu yang dipicu
oleh lemahnya data sentimen konsumer AS, harga emas kembali melanjutkan
kenaikannya pada perdagangan hari ini di Asia.
Isu stimulus masih
menjadi faktor yang menggerakan harga emas ditengah pembicaraan mengenai
batas uang AS. Di minggu lalu, emas naik untuk dua pekan
berturut-turut. Emas sempat menyentuh level tertinggi bulanannya ke
$1.696, 29 pada 17 Januari yang disulut oleh kekhawatiran bahwa
pertumbuhan global kemungkinan akan melambat, sehingga muncul spekulasi
bahwa kebijakan stimulus masih diperlukan
Di tahun 2012 kebijakan
stimulus yang melibatkan beberapa bank sentral dunia berhasil membawa
emas naik dalam 12 tahun berturut-turut. Investor melirik emas sebagai
lindung nilai ditengah depresiasi nilai tukar mata uang.
Beberapa
moment penting akan berlangsung dalam minggu ini. Dalam dua hari kedepan
Bank of Japan(BoJ) akan menggelar rapat. BOJ diperkirakan akan
mengucurkan stimulus tambahan minimal 10 triliun yen. Pasar akan
mencermati apakah BOJ menerapkan target inflasi 2%.
Sementara dari
kawasan Eropa, para menteri keuangan Eropa akan mengadakan pertemuan
untuk pertama kalinya di tahun ini di Brussel. Sedangkan dari AS, pihak
Gedung Putih beserta senat kembali akan berunding untuk membicarakan
masalah batas utang.
Dari kajian teknikal, terlihat belum ada
perubahan trend yang signifikan bagi emas. Harga masih bertahan di atas
support $1.678, namun juga belum mampu menembus resistance di $1.696.
Indikator stochastic mulai memasuki wilayah overbought, yang berarti
kenaikannya mungkin akan terbtas. Namun selama masih bertahan di atas
support $1.678 tersebut, emas masih berpeluang melanjutkan kenaikannya
menuju area $1.700 - $1.703.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar