Nikkei
Indeks Nikkei berhasil menorehkan
level tertingginya dalam 23 bulan hari ini dimana kinerja saham ekspor
terus menguat seiring pelemahan yen setelah Perdana Menteri Shinzo Abe
mengatakan BOJ perlu mempertimbangkan ketenagakerjaan maksimal sebagai
mandatnya selain stabilitas harga. Sementara itu, saham Fast Retailing
melonjak berkat hasil laporan keuangan yang mengesankan.Indeks Nikkei
ditutup menguat 148,93 poin, atau 1,40%, ke posisi 10.801,57, tertinggi
sejak Februari 2011. Indeks Nikkei ditutup menguat 148,93 poin, atau
1,40%, ke posisi 10.801,57.
Indeks Nikkei
tutup hari ini, tapi untuk Nikkei future tetap berjalan. Untuk Nikkei
future diperkirakan akan terus menguat kembali menguji area psikologis
11.000, bersamaan dengan pelemahan yen yang mendorong harapan atas
perolehan laba sektor ekspor Jepang.
Rekomendasi
Kospi
Indeks
Kospi mengakhiri perdagangan Jumat lalu mengalami pelemahan menyusul
kecemasan investor terhadap penguatan won yang membuat saham-saham
ekspor terbebani. Terbebani saham ekspor tidak lepas dari dampak
pelemahan yen yang membuat daya saing produk Korsel menurun. Indeks
Kospi ditutup turun 10,13 poin, atau 0,50%, ke posisi 1.996.67.
Pergerakan
indeks Kospi kali ini kemungkinan akan bergerak dalam range yang
terbatas kendati diawal perdagangan mengalami penguatan berkat hijaunya
bursa saham AS dan Eropa. Kekhawatiran terhadap kinerja keuangan
korporasi yang tidak lebih baik karena pengaruh dari persaingan global,
khususnya dari Jepang bisa membebani sentimen pasar.
Rekomendasi
Hang Seng
Indeks
Hang Seng penutupan akhir pekan lalu mengalami penurunan setelah data
inflasi Cina yang menunjukkan kenaikan. Kenaikan ini memberi kecemasan
akan terhambatnya pelonggaran moneter sehingga mempengaruhi pemulihan
ekonomi. Inflasi Cina bulan Desember 2,5%, tertinggi selama tujuh bulan.
Kenaikan inflasi ini membuat saham-saham yang terkait termasuk sektor
properti terkena imbasnya, seperto China Resources Land turun 2,2%. .
Indeks Hang Seng ditutup turun 90,24 poin, atau 0,39%, ke posisi
23.264,07.
Harapan adanya petunjuk the Fed mengenai program pembelian obligasi.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar