Euro jatuh ke level terendah dalam enam
minggu terakhir dan yen melonjak tajam karena munculnya kekhawatiran
soal pemilu Italia yang memicu risk aversion.
Ancaman kebuntuan
politik di Italia membuat pasar bergejolak. Dengan dua pertiga suara
sudah dihitung, proyeksi menyebutkan kubu kiri tengah, Partai Demokratik
pimpinan Pierluigi Bersani, menang tipis dalam majelis rendah. Tapi
tidak ada partai yang berhasil meraih mayoritas di Senat. Kubu Bersani
memang berjanji akan melanjutkan upaya pembenahan fiskal yang sudah
dirintis oleh Mario Monti. Tapi ia akan kesulitan membentuk koalisi,
terutama dengan adanya kubu Silvio Berlusconi yang selalu mengkritik
program penghematan.
Apalagi kubu lainnya, Partai Pergerakan Bintang
Lima pimpinan Beppe Grillo menyatakan tidak mendukung keduanya.
Kalaupun Monti dan Bersani bisa membentuk koalisi, Berlusconi dan Grillo
bisa mencuri cukup suara untuk membuat koalisi rentan, yang kemudian
membuka peluang pemilu ulang. Hasil pemilu yang menggantung itu bisa
membuat parlemen terpecah dan akhirnya melumpuhkan pemerintah. Kebuntuan
parlemen dapat mengancam reformasi ekonomi Italia dan memicu kembali
krisis utang. Kondisi ini juga bisa menimbulkan keraguan akan stabilitas
euro setelah beberapa bulan tenang.
Sembari menunggu perkembangan
soal pemilu Italia, pasar akan mencermati lelang obligasi negara itu,
mewaspadai kemungkinan yield naik tajam karena pemilu. Bila yield naik,
tentu bisa menambah tekanan ke euro, yang kini berada di $1,3080.
Kejatuhan tajam semalam membawa euro sampai ke $1,3060, atau 61,8%
retracement penguatan Nopember-Februari. Terhadap yen, euro kini
diperdagangkan di 120,94, setelah tumbang ke 118,70 semalam.
Sementara
itu, yen menguat tajam karena faktor aksi beli safe haven akibat isu
Italia. Yen sempat menguat 3% atas euro dan 2% atas dollar. Depresiasi
tajam yen dalam beberapa bulan terakhir karena isu stimulus moneter BOJ
membuatnya rentan akan reversal tajam. Yen kini berada di 92,47 per
dollar, setelah sempat menguat sampai ke 90,87, tertinggi sejak 31
Januari.
Meski ada penguatan itu, para analis masih yakin tren
pelemahan yen belum berubah selama isu stimulus moneter masih santer.
Pasar kini menunggu pengumuman calon gubernur BOJ baru minggu ini, dan
Presiden ADB Haruhiko Kuroda, pendukung kebijakan longgar, disebut
sebagai kandidat terkuat. Para analis memproyeksikan target jangka
pendek penguatan dollar di 95 yen.
Sembari mengamati Italia, pasar
menantikan testimoni Ketua the Fed Ben Bernanke di hadapan Kongres.
Biasanya Bernanke bicara soal ekonomi dan prospek kebijakan. Data
ekonomi AS terjadwal malam nanti antara lain, penjualan rumah baru,
sentiment konsumen dan indeks manufaktur Richmond.
Rekomendasi
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar